Pemudik Diimbau Tak Bermalam di Bakauheni

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dewi Mardiani

Jumat 02 Aug 2013 15:36 WIB

Sejumlah pengendara motor dan mobil memadati kapal Ferry tujuan pelabuhan Bakauheni, di Pelabuhan Merak, Banten. Foto: Antara Sejumlah pengendara motor dan mobil memadati kapal Ferry tujuan pelabuhan Bakauheni, di Pelabuhan Merak, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Memasuki H-6, Jumat (2/8), arus pemudik pejalan kaki dan berkendaraan bermotor meningkat dari hari sebelumnya di Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Para pemudik diimbau untuk tidak mudik pada malam hari, dan terpaksa bermalam di pelabuhan.

Arus penumpang mudik pejalan kaki, motor, dan mobil pribadi, baik yang mau menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten, atau sebaliknya, terjadi peningkatan. Kondisi ini terpantau di Pelabuhan Bakauheni, pemudik berkendaraan pribadi pada Jumat petang, sudah berdatangan untuk menyeberang ke Pulau Jawa, seiring dengan berakhirnya masa liburan sekolah dan cuti bersama pegawai.

Kepala Cabang PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP-IF) Bakauheni, Lampung, Yanus Lantenga, mengatakan pemudik sebaiknya melakukan perjalan mudik pada pagi, siang, dan petang hari. Pasalnya, kata dia, pada waktu tersebut arus mudik sangat lancar, aman, dan terkendali.

“Pemudik sebaiknya mudik pada pagi, siang, atau sore hari, jangan malam hari, apalagi harus menginap di pelabuhan. Waktu tersebut terhindar dari kepadatan dan kemacetan, serta kecapekan,” kata Yanus Lantenga, di Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, sekitar 180 km dari kota Bandar Lampung.

Seperti musim mudik tahun-tahun sebelumnya, para pemudik dari Pulau Jawa yang tiba di Pelabuhan Bakauheni, pada malam atau dini hari, terpaksa tidak melanjutkan perjalanan mudik menggunakan bus atau travel ke Terminal Rajabasa, Bandar Lampung. Mereka lebih memilih menginap semalam di selasar pelabuhan, dan besok paginya baru menuju terminal.

Terpopuler