Cegah Copet dan Gendam, Polda Tempatkan 'Sniper' di Merak

Rep: Ani Nursalikah/ Red: A.Syalaby Ichsan

Jumat 02 Aug 2013 09:10 WIB

Pencopetan (ilustrasi) foto : kerjadibali.com Pencopetan (ilustrasi) foto : kerjadibali.com

REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Para pemudik yang akan menyeberang di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten diharap berhati-hati dengan kejahatan yang mungkin terjadi.

Kapolda Banten Brigjen (Pol) Eddy Sumantri mengatakan, tindak kejahatan hampir rata terjadi. Misalnya, tindak pencopetan dan sejenis gendam. Titik kejahatan yang patut diwaspadai adalah loket antre tiket dan di dalam kapal. 

"Penumpang juga perlu mewaspadai calo tiket. Membeli tiket sekarang sudah mudah. Tidak perlu takut kehabisan tiket," katanya usai Gelar Pasukan Operasi Ketupat 1434 H di Dermaga V, Pelabuhan Merak, Kamis (1/8). 

Untuk memberikan rasa aman dan mencegah kejahatan terjadi, Polda Banten menempatkan satuan Brimob. Termasuk di dalamnya penembak jitu atau sniper.

Eddy menambahkan, selama periode mudik gangguan keamanan dan ketertiban yang kerap terjadi adalah pencurian rumah kosong, perampokan uang nasabah, perampokan di pegadaian dan sweeping yang dilakukan kelompok tertentu.

Titik rawan kemacetan yang harus diwaspadai adalah perbaikan jalan dan jembatan, pasar, rest area, rumah makan, Masjid, pom bensin dan pelabuhan. Area ini rawan macet karena menjadi pusat aktivitas masyarakat. 

Operasi Ketupat tahun ini, Polda Banten menerjunkan pasukan gabungan, di antaranya 2.216 personel Polri dan 460 personel TNI. Operasi ini digelar selama 16 hari, mulai H-7 atau 1 Agustus 2013 sampai H+7 atau 14 Agustus 2013.

 

Terpopuler