Jelang Lebaran, Truk Tambang Masih Nekat Beroperasi di Lereng Merapi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad

Kamis 01 Aug 2013 23:07 WIB

Truk tambang di lereng Merapi Truk tambang di lereng Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman telah melarang kegiatan penambangan pasir di lereng Gunung Merapi selama H-7 dan H+7 Hari Raya Idul Fitri. Namun, hari ini aktivitas penambangan masih dilakukan truk tambang.

Kepala Dusun Kalitengah Kidul, Glagaharjo, mengatakan para penambang pasir dan batu di lereng Merapi masih banyak yang beroperasi hari ini. Meskipun begitu, jumlah truk tambang yang masih beroperasi terlihat lebih sedikit dari sebelumnya.

"Masih ada yang beroperasi sampai sore, tapi tidak sebanyak kemarin," katanya, Kamis (1/8).

Selain itu, truk-truk tambang tersebut menurutnya sudah tidak lagi beroperasi hingga malam hari. Truk tambang yang beroperasi hanya sampai sore hari.

Kepala Bidang Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, Sulton Fahtoni, mengatakan truk penambang pasir telah dilarang beroperasi mulai H-7.

"Kalau ada yang melanggar harus ditindak tegas dari kepolisian. Ada sanksi dari kepolisian bagi truk-truk yang tetap beroperasi pada H-7 dan H+7 dan bekerja sama dengan Kepolisian," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Laksmi Dewi mengatakan kondisi jalan yang rusak parah di lereng Merapi diakibatkan aktifitas pengangkutan pasir dan batu truk-truk pengangkut. Usulan pembuatan jalur tambang dengan jalur evakuasi hingga saat ini belum terealisasi.

Menurut dia, kondisi jalan di lereng Merapi sangat penting untuk menunjang pariwisata selama libur lebaran, seperti volcano tour.

Terpopuler