Tiap Tahun Pemudik Investasi Rp 4,5 Triliun di Desa

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Mansyur Faqih

Kamis 01 Aug 2013 22:52 WIB

Seorang pemudik tengah menunggu bus di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Foto: Republika/Prayogi Seorang pemudik tengah menunggu bus di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Institut Inovasi Sosial Indonesia (Insos) mengatakan, pemudik Indonesia telah melakukan investasi saat mudik di desa sebesar Rp 4,5 triliun tiap tahunnya. Dana investasi oleh para pemudik di ribuan desa tempat asal pemudik dihitung dari data ekonomi mudik yang menyatakan 25 persen pemudik sudah melakukan investasi sambil mudik.

Direktur Insos, Moh Arifin Purwakananta mengatakan, 75 persen pemudik belum memanfaatkan dana yang dibawanya ke desa. "Padahal investasi mudik yang akan signifikan membawa perubahan pemberdayaan desa," kata dia saat jumpa pers di Pisa Kafe, Menteng, Jakarta, Kamis (1/8).

Insos pun mendorong kampanye gerakan Mudik Sambil Invetasi di Desa (Minda). Tujuannya, agar mudik tidak hanya menjadi wahana sosial dan pelepas rindu kampung halaman, tapi juga menjadi budaya pemberdayaan dan tidak konsumtif. 

Ia menilai, ada potensi peningkatan sampai dua kali lipat dana investasi dari pemudik ke desa jika gerakan tersebut dilakukan. Investasi yang dilakukan dapat dalam bentuk tradisional, seperti misalnya ternak, tanah atau pun pinjaman modal.   

Berdasarkan kajian Insos, perilaku membawa uang lembar baru ke kampung halaman dan membagi-bagikan saat bersilaturahmi secara total mencapai Rp 18 triliun. Dana filantropi dari para diaspora mudik ini jika dikampanyekan 50 persen saja akan mendorong gerakan investasi mudik sebesar Rp 9 triliun.

Kampanye Minda hendaknya dilakukan berbagai pihak, termasuk pemerintah baik pusat dan daerah serta menyiapkan desa dengan berbagai kesiapan pemberdayaan. Arifin berharap investasi di desa mampu menggerakkan sektor riil ekonomi desa seperti peternakan, pertanian, usaha kecil, perdagangan. Baik melalui koperasi maupun oleh pelaku ekonomi desa secara perseorangan. 

Terpopuler