REPUBLIKA.CO.ID, CIKAMPEK -- Gerbang Tol Cikampek, Jawa Barat (Jabar), menuju jalur Pantura terpantau padat. Namun kepadatan kendaraan bukanlah berasal dari pemudik. Melainkan, kendaraan yang mendominasi berasal dari truk-truk angkutan barang dan truk ekspedisi.
Kepadatan truk angkutan barang dan ekspedisi tersebut meningkat mengingat H-4 mereka tidak diizinkan lagi beroperasi. Selain itu, pabrik-pabrik yang terletak di kawasan Cikampek membuat truk banyak hilir mudik di lokasi tersebut.
Sementara untuk bus AKAP juga terlihat mengantre. Sedangkan untuk mobil pribadi dari pemudik masih terlihat sedikit. Terhitung dari pukul 00.00 WIB malam tadi hingga pukul 13.10 WIB sore ini, telah 9.383 kendaraan yang keluar dari gerbang tol Cikampek.
Diperkirakan, volume kendaraan akan terus meningkat hingga malam hari. Sebagaimana tahun lalu, lonjakan kendaraan biasanya di malam hari. Karena tren pemudik yang lebih memilih melakukan perjalanan di malam hari.
Pos Polisi Polda Jabar yang terlihat tengah berbenah mempersiapkan pos arus mudik telah berdiri tak jauh dari gerbang tol Cikampek. Polda Jabar juga telah mempersiapkan strategi untuk beberapa titik macet yang ada di Jalur Pantura (utara), Jalur tengah, dan selatan.
Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, Kompol Rusydi Hartono mengatakan, hingga saat ini arus lalu lintas dari Tol Cikampek menuju pantura masih normal. "Kalau kita pantau memang padat. Itu disebabkan di persimpangan Mutiara dan Jomin kendaraan yang bisa melintas satu satu. Sementara di gerbang Tol ada empat lajur. Tapi kepadatan tidak akan berlangsung lama karena di Mutira dan Jomin arusnya lancar," jelas Rusydi.
Kepadatan arus mudik tahun lalu pada puncaknya mencapai 1,566.970 yang keluar dari gerbang tol Cikampek menuju jalur Pantura. Puncak kepadatan tersebut terjadi pada H-3 di tahun 2012 lalu.