REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Delapan pelukis Braga mengisi kegiatan Ramadhan dengan menggelar Pameran Kaligrafi 2013 di Rumah Seni Ropih di Jalan Braga Bandung.
"Saat ini pameran kaligrafi di Bandung masih kurang. Karena itu, kita berinisiatif untuk membuat pameran kaligrafi di Bulan Ramadhan ini," kata Ketua Pelaksana pameran, Tata Sutaryat, di Jalan Braga Kota Bandung, Kamis.
Pameran tersebut memamerkan 19 kaligrafi dengan delapan pelukis Braga. Diantaranya adalah Samsulloh, Iyan Irawan, Achmad Saeri, Jo Soheyr, De Kriss, Ramdhan, Asep Saepuloh, dan Tata Sutaryat.
"Ada delapan pelukis yang sudah biasa melukis di kawasan Braga, yang memamerkan kaligrafinya saat ini," kata Tata.
Ia menjelaskan tidak hanya kaligrafi yang dibuat dengan seni lukis saja yang dipamerkan dalam Pameran Kaligrafi 2013 tersebut. Ada juga kaligrafi multimedia.
"Pameran ini tidak hanya terpaku untuk membuat kaligrafi melalui lukisan. Tapi, ada juga melalui multimedia dan kuningan," kata pria kelahiran Bandung tersebut.
Tata menjelaskan melukis kaligrafi berbeda dengan melukis seperti biasanya. Karena, kaligrafi merupakan interpretasi kandungan Alquran.
"Ada kesulitan-kesulitan dalam membuat kaligrafi Arab yang cenderung membuat para pelukis khawatir salah dan mendapat cemoohan dari yang lain," kata Tata.
Meski demikian, kekhawatiran dan ketakutan tersebut harus dihindari guna mencoba untuk membuat seni kaligrafi.
"Adanya kurator dalam pameran ini diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk lebih berani membuat kaligrafi dengan tetap mencontoh kepada Alquran," kata dia menambahkan.
Pameran yang berlangsung dari tanggal 27 Juli tersebut akan berakhir pada saat hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus 2013.