Minim Penerangan Bikin Jalur Jongol-Cianjur Rawan Kecelakaan

Red: Karta Raharja Ucu

Kamis 01 Aug 2013 16:43 WIB

Lampu penerangan jalan umum Foto: Republika/Yogi Ardhi Lampu penerangan jalan umum

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Minimnya lampu penerang jalan di jalur Jongol-Cianjur, memicu kecelakaan dan tindak kejahatan pada malam hari. Padahal, jalur ini biasa menjadi jalur alternatif para pemudik menyusul rusaknya sejumlah ruas jalan yang menghubungkan Cianjur dengan Kabupaten Bogor, Bekasi dan Jakarta.

"Panjangnya jalan utama dan jalan penghubung alternatif ini, tidak dilengkapi dengan lampu penerangan termasuk rambu-rambu yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari," kata Sulaiman (35) tokoh pemuda Cikalongkulon, Kamis (1/8).

Sulaiman menuturkan, selama ini berbagai pihak telah melayangkan permohonan ke dinas terkait di Pemkab Cianjur, untuk menambah lampu penerangan yang jumlahnya bisa dihitung di sepanjang Jalur Jongol-Cikalongkulon, yang masih menyala.

Setidaknya, setiap 50 meter terdapat dua lampu di kiri kanan jalan, agar penguna jalan dapat melintas dengan aman dan nyaman serta dapat melihat situasi yang ada didepanya dengan baik.

 

"Terutama pada musim arus mudik dan balik, jalur ini cukup dipadati pemudik baik mengunakan roda dua atau empat. Namun saat ini, selain kondisinya rusak dibeberapa titik jalur tersebut minim rambu dan penerangan," tuturnya.

Kepala Dinas Perhubungan Cianjur, Aban Sobandi, membenarkan minimnya lampu penerangan jalan dan rambu-rambu di jalur Jongol-Cianjur. Namun ia menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera menambah rambu dan menambah traffic light di sejumlah titik termasuk di jalur alternatif antar kabupaten tersebut.

"Menjelang musim mudik kali ini, kami akan menambah rambu dan lampu peringatan untuk sementara karena pengajuan lampu penerang jalan masih dalam pembahasan," katanya singkat.