REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Permintaan dodol asli Depok selama bulan suci Ramadhan meningkat tajam dibandingkan dengan hari biasa.
"Bila hari biasa bisa membuat sebanyak 22 kg dodol dalam seminggu, di bulan puasa ini mencapai 40 kg dodol setiap hari," kata seorang pembuat dodol, Suryati di Kukusan Depok, Rabu.
"Saya sanggupnya hanya 40 kg, itupun sudah sangat lelah membuatanya," ujarnya.
Kediaman Suryati yang terletak di RT 006/Rw 004, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok Jawa Barat tersebut mengaku tidak pernah memasarkan produknya secara khusus.
"Tidak pakai pemasaran khusus hanya dari mulut ke mulut saja. Kalau mau beli ya kesini aja," ujarnya.
Suryati, pembuat dodol lainnya menuturkan, jumlah konsumennya semakin meningkat setiap tahunnya. Bahkan menjelang lebaran tahun ini, Suryati terpaksa menolak permintaan beberapa konsumen karena takut tidak sanggup memenuhi pesanan.
Pembuat dodol lainnya Rokiyah mengatakan dirinya kebanjiran order saat ramadhan ini. Saat ini dalam waktu sehari bisa memproduksi hingga 60 kilogram lebih. "Saat ini bisa memproduksi hingga satu ton dodol. Hingga saat ini saja, sudah setengah ton yang terjual," ujarnya.
Produksi dodol dengan label Harum milik Rokiyah sudah dimulai sejak tahun 1990-an. Hingga kini sudah delapan pekerja yang membantunya. Untuk satu kali produksi diperlukan 12 liter tepung beras ketan yang dicampur dengan santan, gula merah dan gula putih.
"Biasanya konsumen beli untuk oleh-oleh. Saya nggak pakai pengawet, cuma pakai gula putih yang banyak untuk mengawetkan hingga tiga bulan," jelasnya.
Dodol yang diproduksi UKM Alam Lestari itu dijual Rp 45.000 per kilogram. Kemasan yang tersedia antara lain 250 gram, 500 gram hingga 2,5 kilogram.