Enam Kapal Polisi Siaga di Bakauheni

Red: Taufik Rachman

Rabu 31 Jul 2013 04:46 WIB

Ribuan pemudik bermotor antre masuk ke dalam kapal di pelabuhan Bakauheni, Lampung, Ahad (4/9). Puncak arus balik Lebaran dari Bakauheni menuju pelabuhan Merak, Banten, terjadi Ahad. Foto: Republika/Agung Supriyanto Ribuan pemudik bermotor antre masuk ke dalam kapal di pelabuhan Bakauheni, Lampung, Ahad (4/9). Puncak arus balik Lebaran dari Bakauheni menuju pelabuhan Merak, Banten, terjadi Ahad.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG--Direktorat Polisi Perairan (Polair) Polda Lampung menyiagakan enam kapal polisi XXV-2003, dua perahu karet, dan 11 posko pengamanan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

"Kapal-kapal itu dioperasikan untuk mengawal arus mudik Lebaran 2013 dan menjaga pemudik yang melalui perairan di Provinsi Lampung, agar memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pemudik," ujar Direktur Polair Polda Lampung Kombes Edion di Bandarlampung, Rabu dinihari.

Menurutnya, selain di Pelabuhan Bakauheni, sejumlah kapal patroli polisi juga turut disiagakan pada wilayah-wilayah yang rentan bahaya sehingga dengan adanya kapal itu dapat memberikan keamanan dan kenyamanan pemudik di perairan Lampung.

"Pengawalan dengan kapal polisi disiapkan untuk mengamankan perjalanan pemudik dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak Banten, sehingga dapat mengantisipasi terjadi tindak pidana di perairan tersebut dan diharapkan tidak ada lagi peristiwa yang tidak diinginkan," kata dia lagi.

Edion menyebutkan, kegiatan pengawalan mudik Lebaran 2013 ini dilaksanakan oleh aparat gabungan yang terdiri atas Polair dan Tim SAR.

Sedangkan 18 unit kapal patroli secara keseluruhan akan ditempatkan pada titik-titik rawan kecelakaan dan tindak pidana, agar dapat mempercepat penindakan terhadap laporan atau informasi yang diterima kapal Sea Reader, kapal polisi XXV, dan perahu karet.

Dalam Operasi Ketupat Krakatau 2013 dengan Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Lampung menjelang arus mudik Lebaran menempatkan personel dan kapal, untuk berjaga di beberapa titik di wilayah perairan Lampung yang dianggap rawan terjadi kecelakaan laut dan tindak pidana," ujarnya pula.

Wilayah rawan itu, menurut Edion, di antaranya di Pelabuhan Bakauheni, tempat hiburan rakyat (THR) Pantai Pasir Putih, Pantai Tanjung Selaki, Pantai Mutun, Pantai Duta Wisata, Pantai Queen Artha, Pantai Tirtayasa, dan Pulau Tangkil.

Sarana yang digunakan, kapal BKO kendali pusat Mabes Polri sebanyak dua unit, kapal polisi C2 sebanyak dua unit, kapal polisi C3 sebanyak enam unit, perahu karet dua unit, dan kapal Sea Reader satu unit.

Terpopuler