REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Salah satu gangguan arus mudik di Jawa Barat adalah kehadiran pasar tumpah. Untuk mengantisipasi kemacetan yang selalu terjadi saat arus mudik lebaran, Kepolisian Daerah Jawa Barat pun mulai melakukan pagar betis di pasar tumpah dan rekayasa jalan, hingga posko-posko rest area yang akan disiapkan di sejumlah Polsek di Jawa Barat.
Suhardi mengatakan, pagar betis di pasar tumpah dilakukan karena selama bertahun-tahun, pasar tumpah menjadi penghambat jalur mudik. Polda, berkoordinasi dengan Pemda karena pasar tumpah ini jumlahnya cukup signifikan di setiap jalur.
‘’Tak ada (cara) lain, upayanya adalah pagar betis dengan merangkul potensi masyarakat yang ada. Kami libatkan agar tidak memakan badan jalan," kata Suhardi.
Bahkan, kata dia, untuk sepanjang jalur Kahatex- Rancaekek, kepolisian juga menawarkan kepada Kahatex untuk mulai libur sejak H-10. Langkah ini dlakukan, untuk menekan kemacetan yang sering terjadi di ruas kawasan industri tersebut. "Informasinya sudah didekati oleh Kapolresnya dan itu pun sudah dipahami oleh pihak Kahatex sendiri," katanya.
Berada di tempat yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengatakan permasalahan pasar tumpah ini harus diselesaikan dalam waktu cepat.
Dia meminta kepada Pemda setempat untuk merelokasi para padagang pasar tumpah yang menghabiskan hampir setengah badan jalan.
"Bukanya tidak boleh berjualan. Tapi nanti akan dipindahkan ke tempat lain yang tidak menimbulkan kemacetan. Kita meminta kepada Pemda setempat untuk segera memindahkannya," kata Heryawan.
Menurut Heryawan, di kawasan pasar tumpah akan disiagakan personel tambahan dari kepolisian. Berdasarkan informasi yang diterimanya dari pihak kepolisian, setiap 200 meter ada anggota kepolisian yang siap melakukan pagar betis di jalur mudik.
"Untuk persiapan arus mudik ini, Pemprov Jabar dan Muspida akan melakukan usaha semaksimal mungkin. Jika tidak ada pelanggaran, insya allah arus mudik tahun ini aman," katanya.