Pemudik Lewat Jabar Diprediksi Capai 7 Juta

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

Selasa 30 Jul 2013 16:42 WIB

Polisi mengatur lalu lintas pemudik motor untuk menggunakan jalur kiri di kawasan jalur selatan Nagreg, Jawa Barat. Foto: Republika/Prayogi Polisi mengatur lalu lintas pemudik motor untuk menggunakan jalur kiri di kawasan jalur selatan Nagreg, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Lebaran tahun ini jumlah pemudik yang melalui wilayah Jawa Barat diperkirakan mengalami peningkatan. Tahun lalu, jumlah pemudik yang melalui wilayah Jabar sebanyak 6,2 juta kendaraan. Sementara tahun ini, tahun ini diprediksi naik menjadi 7 juta.

‘’Kenaikkan kendaraan tahun ini signfikan sekali diprediksi mencapai 7 juta. Makanya, kami buat pagar betis,’’ ujar Kapolda Jabar, Irjen Pol Suhardi Alius, usai Rapat Koordinasi Persiapan Lebaran 2013, Selasa (30/7).

Untuk mengantisipasi kemacetan yang kerap terjadi selama arus mudik lebaran, Kepolisian Daerah Jawa Barat telah mengerahkan sejumlah langkah antisipasi dengan sejumlah pihak terkait. Antisipasi itu mulai melakukan pagar betis di pasar tumpah, rekayasa jalan, hingga posko-posko rest area yang akan disiapkan di sejumlah Polsek di Jawa Barat.

Suhardi mengatakan, pagar betis di pasar tumpah dilakukan karena  selama bertahun-tahun, pasar tumpah menjadi penghambat jalur mudik. Polda, berkoordinasi dengan Pemda karena pasar tumpah ini jumlahnya cukup signifikan di setiap jalur. 

‘’Tak ada (cara) lain, upayanya adalah pagar betis dengan merangkul potensi masyarakat yang ada. Kami libatkan agar tidak memakan badan jalan," kata Suhardi.

Bahkan, kata dia, untuk sepanjang jalur Kahatex- Rancaekek, selain menertibkan pasar tumpah yang kerap ada,  kepolisian juga menawarkan kepada Kahatex untuk mulai libur sejak H-10. Langkah ini dlakukan, untuk menekan kemacetan yang sering terjadi di ruas kawasan industri tersebut.

"Informasinya sudah didekati oleh Kapolresnya dan itu pun sudah dipahami oleh pihak Kahatex sendiri," katanya.

Selain pasar tumpah, Suhardi juga mengaku akan melakukan rekayasa jalan dan menutup sejumlah titik putar balik yang ada di setiap 193 KM sepanjang jalur Pantura.

Untuk memberi kenyamanan kepada para pemudik pihaknya mengaku telah menyiapkan sejumlah rest area di setiap Polsek dan beberapa titik lainnya. "Dalam penutupan titik putaran tentu kami lihat kondisinya,’’ katanya.