REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman mempersiapkan jalur-jalur mudik sebagai jalur alternatif untuk mengatasi kamacetan di daerah Sleman.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman, Mirza Anfansury, mengatakan sekitar 300 kilometer dari sekitar 695 kilometer total jalan kabupaten akan digunakan untuk jalur mudik.

"Kami sudah persiapkan jalur mudik yang akan digunakan oleh pemudik. Yaitu jalan-jalan yang memang banyak dilewati," katanya.

Menurut dia, jalan kabupaten yang akan dilalui pemudik masih dalam perbaikan lantaran kondisi jalan yang berlubang. Ia menargetkan perbaikan akan selesai pada 2-3 Agustus mendatang.

Jalur-jalur di jalan kabupaten itu, ia menambahkan, akan digunakan untuk menghindari kemacetan seperti di perempatan Jombor. "Kalau ada kemacetan di Jombor, bisa menggunakan perempatan Denggung," katanya.

Mirza mengatakan, pihaknya menganggarkan Rp 4 miliar untuk perawatan rutin jalan. Menurutnya, hampir 90 persen jalan kabupaten siap untuk digunakan sebagai jalur alternatif pemudik selama lebaran.

Selain itu, terdapat tiga titik ruas jalan yang ditutup lantaran adanya pembangunan jembatan. Yakni di jalan Kenaran-Losari, jalan Padon-Minggir, dan jalan Ngangkruk-Babadan Kalasan. Sehingga pemudik diminta untuk menghindari jalan tersebut.