REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna meminta agar organisasi masyarakat (ormas) untuk tidak melakukan aksi sweeping menjelang Idul Fitri 1434 H. "Ajak mereka bersinergi untuk tidak sweeping, karena sweeping adalah kewenangan aparat," kata Nanan dalam pidato di acara Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat dalam rangka Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1434 H.
Pihaknya pun menginstruksikan seluruh aparat yang bertugas dalam pengamanan arus mudik untuk menindaktegas pihak-pihak yang terlibat bila aksi sweeping dan tindak kekerasan terjadi. "Tindak tegas siapa pun yang melakukan sweeping," katanya.
Selain antisipasi aksi sweeping oleh kelompok tertentu, menurut dia, dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2013, beberapa gangguan kamtibmas yang perlu diwaspadai antara lain pencurian rumah kosong, perampokan bank dan pegadaian.
Sementara ia juga menjelaskan bahwa ada beberapa masalah keamanan, keselamatan dan ketertiban lalu lintas yang masih menjadi perhatian utama yakni tingginya angka kecelakaan yang didominasi kendaraan roda dua, masih adanya perbaikan infrastruktur, aktivitas pasar tumpah dan kegiatan pelabuhan laut yang kerap menjadi penyebab kemacetan.
Dalam Operasi Ketupat 2013, sejumlah 146.145 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Damkar, Dishub dan Satpol PP disiagakan di seluruh Indonesia dengan jumlah pos yang disiagakan mencapai 5.398 pos di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, pihak Mabes Polri akan menerjunkan sebanyak 6.200 personel di kawasan jalur Pantura. "Sehingga nanti tiap 200 meter ada pos polisi di Pantura. Ini peningkatan dari tahun lalu," katanya.
Para petugas tersebut akan langsung menempati pos pengamanannya masing-masing pada 1 Agustus 2013 karena Operasi Ketupat akan dimulai pada 2 Agustus hingga 16 Agustus 2013. Operasi Ketupat 2013, menurut dia, diharapkan bisa mewujudkan suasana kamtibmas yang kondusif selama arus mudik serta mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas.