REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki masa mudik, Mabes Polri telah melakukan sejumlah langkah persiapan pengamanan. Mabes Polri mengatakan, semua strategi pengamanan ini bertujuan untuk menekan tingkat kerawananan saat mudik. Polri berharap, segenap langkah taktis polisi dapat diimbangi dengan kerja sama dari masyarakat.
"Salah satunya dimohon dengan tidak menggunakan sepeda motor saat mudik," kata Wakapolri, Komjen Nanan Soekarna, saat gelar pasukan operasi ketupat di Monas, Jakarta Selasa (30/7). Ada alasan mengapa Polri menyarankannya. Faktanya, kata dia, banyak korban saat mudik tahun lalu adalah pengendara motor menjadi faktor utama.
Dia mengatakan, dari tahun ke tahun, angka kecelakaan sepeda motor saat mudik selalu meningkat. Dijelaskannya, tahun 2011 laka lantas sepeda motor mencapai 4.744 kali. Pada tahun 2012, terjadi peningkatan signifikan sebesar 10 persen menjadi 5.233 kecelakaan.
Berangkat dari angka ini, diharapkan sepeda motor tidak lagi menjadi moda transportasi primadona bagi masyarakat kala bermudik. "Lebih baik ikut mudik bersama dengan kendaraan bis. Di sini juga diimbau ada peran nyata dari masyarakat untuk menggelar mudik yang aman," kata Nanan.
Kabag Penum Polri Kombes Agus Rianto menambahkan, bila pun memang motor terpaksa dipilih sebagai alat transportasi, masyarakat diminta untuk tetap waspada. Dia mengatakan, bagi para pemudik motor diimbau untuk selalu memerhatikan hal-hal menyangkut keamanan berkendara. "Berkendara motor itu maksimal kuat tiga jam, kalau lelah istirahat di tempat yang aman, jangan di hutan," kata Agus.
Agus ikut mengingatkan, sepeda motor adalah moda berbahaya bila digunakan berkendara jarak jauh. "Serba salah, jalan mulus ngebut bisa celaka, jalan jelek juga bisa celaka. Jadi kalau pun terpaksa mohon hati-hati ya," kata perwira ini.