REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jumlah pemudik dalam lebaran tahun ini diprediksi meningkat. Kepala Seksi Angkutan dan Terminal Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman, Marjanto, mengatakan penggunaan kendaraan pribadi untuk mudik akan meningkat lima persen dari tahun lalu.
"Adanya peningkatan penggunaan mobil pribadi dan sepeda motor. Untuk pengguna sepeda motor diprediksi akan meningkat dua persen dari 2,7 juta unit pada 2012," katanya, Selasa (30/7). Sementara itu, jumlah penggunaan mobil pribadi diprediksi akan meningkan sebesar tiga persen dari 1,2 juta unit mobil.
Ia menambahkan, saat ini permasalahan angkutan lebaran telah mengalami pergeseran tren. Dari masalah ketersediaan angkutan menjadi masalah lalu lintas, yakni kemacetan dan kecelakaan.
Menurutnya, sarana dan prasarana transportasi tidak mampu menampung permintaan selama lebaran. Sehingga dapat mempengaruhi menurunnya kualitas pelayanan dan potensi gangguan keselamatan. "Yogyakarta selain menjadi tujuan mudik lebaran juga sebagai kota wisata selama musim libur lebaran. Sehingga dapat menimbulkan kemacetan," tambahnya.
Untuk mengurangi tingkat kemacetan, pihaknya akan melakukan pengalihan lalu lintas dengan sistem buka tutup. Selain itu, kendaraan pengangkut bahan bangunan dan truk kontainer serta truk gandeng dilarang beroperasi mulai H-4 atau 4 Agustus hingga hari H atau 8 Agustus.
Untuk kendaraan angkutan BBM, ternak, bahan pokok, dan barang antaran pos tetap diizinkan beroperasi. Dishub Sleman juga akan menutup jembatan timbang selama H-7 hingga H+7.