Waspada, Jalinbar Lampung Rawan Longsor

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dewi Mardiani

Selasa 30 Jul 2013 09:45 WIB

Jalan lintas Sumatera di Provinsi Lampung (ilustrasi). Foto: Antara/Chris Ali Jalan lintas Sumatera di Provinsi Lampung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Para pemudik berkendaraan yang melintas di jalan lintas barat (jalinbar) wajib waspada, karena jalur dari Lampung menuju Bengkulu ini rawan longsor. Selain longsor, jalur ini juga rawan kecelakaan.

Hujan yang mengguyur Lampung dua hari terakhir, Senin (29/7) petang, telah melongsorkan ruas jalinbar di Desa Batu Keramat, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus. Longsor jalan ini, hingga Selasa (30/7), masih bisa dilalui kendaraan dari Tanggamus dan Lampung Barat.

Polres Lampung Barat menyebutkan, ada lima titik rawan longsor di jalinbar. Lima titik ini berada di jalinbar KM 20 Desa Pemancar, Kabupaten Pesisir Barat. Titik kedua di Simpai Air Elat, Kecamatan Air Hitam. Titik ketiga, jalur Liwa - Ranau, Desa Padang Cahya, Sukau.  Keempat, jalur Bukit Kemuning - Liwa, di Desa Bodong Sumber Jaya. Kelima, jalan lintas KM 210 Desa Simpang Luas, Belalau.

Sedangkan jalinbar rawan kecelakaan berada di jalur Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) KM 39 Desa Lemong. Kemudian, jalur TNBBS KM 87 Bengkunat - Belimbing.

Polres Lambar juga menyebutkan kondisi jalinbar yang rusak, berada jalan Bukit Kemuning - Liwa - Desa Kembahang - Gunung Sugih. Jalan lintas Sumberjaya - Fajar Bulan. Liwa - Krui. Jalinbar Baturaja Pesisir Utara.

Kapolres Lambar, AKBP Eko Widianto, mengatakan lima titik rawan longsor, rawan kecelakaan, dan jalan rusak sudah dirapatkan dengan berbagai instansi berwenang. "Kami prioritaskan pelayanan dan pengamanan," katanya. Polres bersama pihak terkait akan mengantisipasi dampak tanah longsor, dan kecelakaan.

Terpopuler