Pemerintah Diharap Fasilitasi Mudik Ramah Anak

Rep: Fenny Melisa/ Red: Yudha Manggala P Putra

Selasa 30 Jul 2013 00:38 WIB

Pemudik bersepeda motor melintasi ruas jalur Pantura saat balik ke Jakarta di Slaur, Indramayu, Jawa Barat. Foto: Antara/Dedhez Anggara Pemudik bersepeda motor melintasi ruas jalur Pantura saat balik ke Jakarta di Slaur, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sekjen Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Samsul Ridwan berharap pemerintah memfasilitasi mudik yang ramah anak. Hal ini menurutnya perlu dilakukan karena anak kerap menjadi korban kecelakaan saat mudik.

“Berdasarkan catatan kami  hampir setiap mudik lebaran terjadi insiden yang mengakibatkan anak menjadi korban kecelakaan seperti anak tewas atau cacat. anak terjepit, anak hilang akibat desak-desakan, atau anak menjadi sakit,” kata Samsul dalam pesan elektroniknya yang diterima Republika Senin (29/7).

Samsul mengatakan beberapa penyebab anak menjadi korban kecelakaan saat mudik. Diantaranya yakni sistem transportasi yang buruk, infrastruktur jalan yang rusak, rambu lalu lintas yang kurang, harga tiket yang mahal, alat transportasi yang mahal, layanan kesehatan gratis yang minim, tempat istirahat yang tidak memadai,  dan kesadaran masyarakat akan keselamatan anak saat mudik yang kurang.

Ia pun mengungkapkan jumlah korban anak dari tahun ke tahun menunjukkan kenaikan seiring kreatifitas masyarakat dalam memanfaatkan alat transportasi untuk mudik. Misalnya, ia mengatakan, berdasarkan catatan Komnas PA jika pada tahun 2011 terdapat 18 kasus anak menjadi korban kecelakaan dalam mudik, pada tahun 2012 jumlahnya meningkat menjadi 22 kasus.

“Ini harusnya menjadi perhatian semua pihak baik pemerintah seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, para kepala daerah dan juga masyarakat,” katanya.

Terpopuler