REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada bulan Ramadhan ini, PKB tidak hanya menjalankan puasa menahan haus dan lapar, namun ada juga puasa lain yang turut didorong oleh partai ini. Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (DKN Garda Bangsa) menggerakan puasa penggunaan kantong plastik.
Ketua Umum DKN Garda Bangsa M Hanif Dhakiri mengatakan, DKN Garda Bangsa-PKB mengajak warga untuk puasa menggunakan kantong plastik sebagai bentuk komitmen nyata PKB dalam menanggapi rusaknya lingkungan dan perubahan iklim, Senin, (29/7).
Warga, ujar Hanif, perlu diberi edukasi untuk menerapkan perilaku hidup ramah lingkungan. "Penggunaan kantong plastik yang susah didaur ulang itu membahayakan lingkungan," ujarnya.
Seperti dilansir PBB, kata Hanif, melalui UNEP, dalam satu tahun sebanyak satu triliun kantong plastik digunakan oleh penduduk di seluruh dunia. Ini berarti setiap satu menit terdapat dua juta kantong plastik yang dibuang. "Sebanyak 80 persen sampah di lautan berasal dari darat, 90 persennya adalah plastik. Sampah plastik mengakibatkan sedikitnya 267 jenis biota laut menderita akibat mencerna sampah plastik di laut," ujar Hanif.
Di Indonesia sendiri, terang Hanif, jumlah sampah plastik mencapai 1.600.000 ton per tahun atau 4.400 ton per hari. Salah satu jenis sampah plastik utama adalah tas kresek. Di Jakarta, kata Hanif, sudah dirasakan akibat sampah plastik ini. Plastik mengendap menggumpal makin tinggi, menyumbat saluran air akibatnya jadi banjir.
"Makanya warga harus belajar menahan menggunakan kantong plastik agar sampah plastik ini tidak semakin menumpuk. DKN Garda Bangsa-PKB sendiri menerjunkan 50 duta hijau untuk membagikan 2.000 goodie bag sebagai pengganti kantong plastik di pusat-pusat perbelanjaan," ujar Hanif.