REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, meminta pekerja media serta organisasi dan operator telekomunikasi di Tanah Air agar mendukung kampanye "Keselamatan di Jalan" untuk menekan kasus kecelakaan selama mudik Lebaran 2013. 

"Detik-detik pekerjaan Anda (baca: media) ini adalah misi kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa pemudik," katanya pada "Apel Siaga Kementerian Kominfo Bersama Mitra Kerja Menjelang Lebaran 1 Syawal 1434 Hijriah" di Jakarta, Senin (29/7) pagi.

Dia menilai, komitmen bersama untuk mendukung kampanye "Safety on the Road"  itu sangat diperlukan mengingat kasus kematian maupun luka berat dan ringan akibat kecelakaan lalu lintas selama libur lebaran masih relatif tinggi.

Mengutip data Polri, Tifatul mengatakan, jumlah korban tewas pada H-1 hingga H+7 Lebaran 2012 mencapai 908 orang atau meningkat sebesar 17 persen dari Lebaran 2011. Sedangkan, sebanyak 71 persen di 908 korban tewas itu adalah pemudik bersepeda motor.

Ada pun korban kecelakaan di jalan raya pada H-1 sampai H+7 Lebaran 2012 yang luka berat dan ringan masing-masing mencapai 1.505 orang dan 5.139 orang.

"Karenanya kampanye `safety riding` (berkendaraan yang aman) sangat penting dan pekerjaan Anda di jalan ini menyelamatkan banyak orang," katanya di depan peserta apel yang mewakili sejumlah media massa serta organisasi dan operator telekomunikasi itu.

Tifatul juga mengingatkan, semua operator telekomunikasi di Indonesia agar menjaga mutu pelayanan mereka karena komunikasi masyarakat akan meningkat drastis termasuk 17 juta pemudik yang melakukan perjalanan pada lebaran tahun ini.

Para operator telepon selular misalnya diminta mengantisipasi kondisi puncak lalu lintas telekomunikasi supaya masyarakat pengguna jasa mendapatkan pelayanan terbaik.

Apel siaga yang berlangsung di halaman kantor Kementerian Kominfo itu diikuti berbagai mitra Kominfo seperti Senkom Polri, Perum LKBN Antara, Metro Tv, Organisasi Radio Amatir Indonesia, Radio AntarPenduduk Indonesia (RAPI), PT Indosat Tbk, PT Pos Indonesia, dan XL Axiata.