11 Bus Tak Laik Jalan 'Dicoret' dari Angkutan Lebaran

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Djibril Muhammad

Senin 29 Jul 2013 08:04 WIB

Sejumlah pemudik berjalan keluar terminal saat tiba seusai naik bus angkutan lebaran dari berbagai daerah di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (3/9). Foto: Antara/Reno Esnir Sejumlah pemudik berjalan keluar terminal saat tiba seusai naik bus angkutan lebaran dari berbagai daerah di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Diketahui tidak memenuhi ketentuan laik jalam, 11 armada bus AKDP dan AKAP ditindak. Ke-11 armada bus ini juga dilarang beroperasi untuk angkutan Lebaran.

Bupati Semarang, dr H Mundjirin ES SpOG mengatakan, saat ini armada bus tersebut sudah diproses di pengadilan negeri (PN) Kabupaten Semarang.

 

Menurut Bupati, untuk menjamin keamanan dan keselamatan di jalan raya, selama mudik dan arus balik Lebaran meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan kelengkapan armada bus.

 

Dalam sepekan ini, sedikitnya 11 armada bus telah ditindak oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Semarang.

 

"Terkait temuan ini, Dishubkominfo Kabupaten Semarang akan terus melaksanakan penertiban hingga arus balik Lebaran nanti," ungkap Mundjirin, di Ungaran, Ahad (28/7).

 

Operasi penertiban kelaikan jalan armada bus ini, lanjut Bupati dilakukan bersama Satuan Lalulintas Polres Semarang. Hal ini untuk mengantisipasi ulah nakal pengusaha aangkutan yang mengoperasikan kendaraan atau armada yang idak memenuhi ketentuan kelaikan jalan.

 

Selain pengawasan ini, Dishubkominfo bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan serta pemeriksaan narkoba dan alkohol terhadap sopir dan awak bus.

 

"Bila ketahuan ada yang positif menggunakan minuman keras atau narkoba, maka sopir atau awak bus yang bersangkutan harus diganti oleh masing- masing perusahaan operator bus," kata Bupati.

 

Ia juga menyampaikan, hasil rapat dengan jajaran Muspida Kabupaten Semarang dipastikan jalan tol Ungaran-Bawen akan dibuka satu arah dan belum akan dipungut biaya.

 

Yakni satu arah Ungaran-Bawen pada saat arus mudik dan satu arah Bawen-Ungaran pada saat arus balik. Selain itu juga disiapkan rekayasa lalulintas untu menghindari kepadatan arus lalulintas di titik Bawen (exit).

 

Pada saat arus mudik, pengguna jalan tol yang akan menuju Salatiga/ Boyolali/ Solo akan diarahkan keluar di exit Bawen. Sedangkan pengguna jalan yang akan menuju Magelang/ Yogyakarta diarahkan keluar di exit Ungaran.

 

"Rekayasa ini dilakukan untuk mengurangi penumpukan kendaraan di persimpangan Bawen," lanjut Bupati Semarang.

Meski begitu, para pengguna jalan tol di ruas Ungaran-Bawen ini harus berhati-hati, mengingat di ruas ini masih ada badan jalan yang belum jadi.

 

Untuk itu, di beberapa titik jalan yang belum rampung akan ditempatkan petugas gabungan yang akan memandu dan mengatur arus lalulintas.

 

"Petugas ini akan memberikan informasi yang disampaikan melalui pengeras suara. Selain itu juga disiapkan rambu- rambu serta petunjuk jalan agar tidak membingungkan para pengguna jalan tol yang melintas," kata Bupati menambahkan.

 

Sementara itu dalam mendukung pelayanan arus mudik dan arus balik Lebaran kali ini, Kodim 0714/ Salatiga juga akan mengerahkan anggotanya yang bisa mengemudi untuk membantu kekurangan sopir ambulans.

 

Anggota Kodim akan disiagakan di sejumlah posko mudik yang menyediakan armada ambulans, puskesmas- puskesmas yang disiapkan 24 jam serta Posko Induk Dishubkominfo.

 

"Dengan begitu, tidak ada lagi armada ambulans yang kekurangan tenaga sopir selama posko aktif selama 24 jam," jelas Komandan Kodim (Dandim) 0714/ Salatiga, Letkol Arh Tjahjono Prasetyanto.

Terpopuler