REPUBLIKA.CO.ID, BREBES-Seusai melewati Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar) dan memasuki wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng) menuju Kabupaten Tegal kondisi jalan di jalur Pantai Utara (Pantura) ini tampak baru ditambal sulam dan masih banyak jalan yang bergelombang.
Dengan kondisi jalan bergelombang membuat kendaraan mobil melaju dengan hanya kecepatan 20-40 km/jam dan kondisi jalan bergelombang ini tentu juga sangat membahayakan pengendara motor.
Perbaikan yang dilakukan dengan sistem tambal sulam, juga menjadikan jalan tidak rata yang membuat pengendara kendaraan tidak nyaman melintas.
''Sangat tidak nyaman. Saya harus berhati-hati setiap melintas di jalur Pantura Brebes. Saya sudah dua kali jatuh akibat jalan bergelombang,'' ujar Kartomo (40 thn), warga Pekalongan, Jateng, Ahad (28/7).
Sepanjang jalur Pantura Brebes-Tegal masih menjadi momok dan paling rawan kecelakaan, setidaknya terdapat ratusan titik jalur rawan kecelakaan, akibat kondisi jalan bergelombang.
Kondisi tersebut juga menimbulkan kemacetan. Titik-titik kemacetan yang cukup parah diantaranya di Pasar Kluwet, Pasar Bawang, dan Jembatan Pemali di Jalan Diponogoro yang kondisi aspalnya terkelupas hingga lantai plat besi terlihat mata dan saat melintas jembatan terasa bergoyang. '
'Saya khawatir kalau jembatan ambruk saat dilintasi ribuan pemudik,'' kata Kartomo. Selain itu pada ruas mulai terkminal lama Bumiayu hingga Paguyangan yang baru saja selesai beberapa hari dikerjakan pengaspalan sudah kembali rusak, badan jalan bergelombang dan pecah terlihat jelas di Depan Balai Desa Taraban, Kecamatan Paguyangan.
''Baru saja diaspal sudah rusak lagi, ya karena perbaikannya hanya ditambal sulam,'' terang Sumarno (35 th), warga Brebes.