Wow, 10 Ribu Lampion Siap Meriahkan Malam Takbiran di Mataram
Red: Heri Ruslan
Ahad 28 Jul 2013 22:47 WIB
Lampion. (Ilustrasi) (Republika/Wihdan Hidayat)
REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sedikitnya 10 ribu lampion beraneka warna akan memeriahkan malam takbiran menyambut Idul Fitri 1434 Hijriyah di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Lampion tersebut akan diarak oleh para remaja masjid denga menempuh jarak 10 km mengelilingi Kota Mataram yang dipusatkan di beberapa titik seperti di Lapangan Umum Mataram, Cakranegara dan Ampenan," kata Panitia Penyelenggara pawai Takbiran Nanang Edwar di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan, tradisi pawai takbiran di Mataram telah berlangsung sejak puluhan tahun silam, masyarakat antusias dalam mengikuti pawai, sehingga yang ikut tidak hanya para remaja, tetapi juga anak-anak dan orang tua bahkan kakek dan nenek.
Dia mengatakan, pawai takbiran itu selaian untuk syiar Islam, juga menghidupkan malam hari raya.
"Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, siapa saja yang menghidupkan malam dua hari raya, maka Allah akan menghidupkan hatinya kelak di hari kiamat," ujarnya.
Menurut dia, berbagai kelengkapan yang disiapkan untuk pawai takbiran tersebut diantaranya, pembuatan miniatur masjid, lampion, dan berbagai ornamen kaligrafi.
Kelengkapan pawai takbiran itu, katanya, dikerjakan secara swadaya bersama anggota remaja masjid, demikian juga dengan anggaran pembuatan perlengkapan sementara dananya murni swadaya atau dari remaja masjid.
Menurut dia, proses pembuatan miniatur masjid tergantung dari tingkat kerumitan masjid yang akan dibangun, begitu juga dengan lampion dan ornamen kaligrafi.
Dia mengatakan, untuk miniatur masjid biasanya rampung dalam dua hingga tiga minggu, sementara lampion dalam sehari bisa jadi dua sampai tiga lampion.
Sementara ornamen kaligrafi dengan ukuran besar memakan waktu hingga satu minggu dengan biaya yang dikeluarkan, untuk membuat berbagai perlengkapan tersebut minimal Rp2,5 juta.
Ketua Remaja Masjid Riyadussalihin, Lingkungan Perigi Maksud mengatakan, kerja sama yang kuat menentukan kesukseskan untuk ikut serta dalam pawai takbiran yang menjadi ajang syiar Islam menyambut Hari Raya Umat Islam.
"Berkat kerja sama dan kerja keras, hampir setiap tahun kami menjadi juara dalam lomba takbiran, semoga tahun ini kami juga bisa keluar menjadi juara," katanya.
Namun demikian, katanya, menjadi juara bukan tujuan utama, melainkan ikut berpartisipasi memperluas syiar Islam, menjalin silaturrahim dengan sekitar 320 peserta dari lingkungan lainnya di Kota Mataram, serta meningkatkan kerja sama menjadi motivasi utama.
Selain membawa berbagai perlengkapan pawai takbiran, para perserta juga mengumandangkan takbir dan tasbih mengelilingi jalan protokol di Kota Mataram. Ini menjadi salah satu kriteria penilaian.