REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Salah satu daerah rawan kejahatan yang perlu kehati-hatian pemudik adalah dari parkiran Serang Banten sampai memasuki Cikupa. Daerah yang sepi dari pemukiman warga tersebut bisa jadi dimanfaatkan oleh kelompok penyamun untuk menodong.
Seperti dikisahkan oleh Nanang (27 tahun) salah seorang supir truk angkutan barang. Sekitar tiga bulan lalu, salah seorang rekannya pernah disekap oleh kawanan perampok.
Nanang mengatakan para perampok biasanya terlebih dahulu mensurvei kendaraan yang tengah berhenti di parkiran Serang.
"Biasanya mereka memberi tanda. Kalau truk yang mau mereka kerjai itu, mereka bengkokkan dulu plat (nomor polisi) atau ditempel lakban. Ketika dijalan baru mereka rampok," kata Nanang kepada Republika di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (28/7).
Nanang mengisahkan temannya disekap dibelakang truk. Truk yang dibawanya kemudian dilarikan ke Jonggol Jawa Tengah. Truk berisi kopi tersebut akhirnya baru ditemukan di Purwokerto beberapa minggu yang lalu.
"Kita mikir-mikir juga. Kalau kondisi berbahaya, kita lebih baik nunggu pagi. Kita tidak maksakan berangkat," ujar Nanang.
Perampok dikategorikan cukup profesional. Dari mulai mensurfei target operasi mereka, hingga proses penodongan, semua dilakukan layaknya sudah terlatih.
"Mereka sigap, mereka merampok pakai mobil. Ketika supir sudah ditodong, tidak bisa berbuat apa-apa," kata Nanang.