REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Polda Jawa Timur sedikitnya menyiapkan satu kompi personil penembak jitu untuk mengamankan kondisi jalur mudik yang dianggap rawan kriminalitas. Pengamanan tersebut tergabung dalam Operasi Ketupat Semeru yang mulai berlangsung Sabtu (3/8) mendatang.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, beberapa titik yang menjadi aktifitas kriminalitas di Jawa Timur berada di kawasan Pantai Utara (Pantura), khususnya Tuban. Untuk itu, dia menambahkan, pihaknya juga menyiagakan Brimob di titik tersebut. “Beberapa hari yang lalu, kami juga sudah menangkap komplotan aksi bajing loncat di Tuban,” kata Awi pada ROL, Ahad (28/7).
Adapun titik rawan kriminalitas Jatim sendiri berada di Jalan Raya Desa Beji, Tuban, Pangkalan Mantingan, Ngawi, Jalan Pandaan Gempol Beji, Pasuruan), Jalan raya Desa Karang Paranti, Probolinggo, Jalan Raya Desa Bingur, Probolinggo, Jalan Raya Baluran Asem Bagus, Situbondo, dan Desa Sumber Genuk Kecamatan Babat, Lamongan. Sementara di Surabaya, titik rawan kriminalitas berada di jalan tol Dupak, Perak Timur, Demak, tol Darmo, dan Kenjeran.
Ketua Organda Jatim sekaligus pemilik PO bus, Mustofa mengatakan, sudah dua tahun terakhir ini pihaknya tidak menerima laporan adanya penjegalan di jalur lintas kota/kabupaten. Menurutnya, sejauh ini belum ada tindak kriminilitas mudik yang dinilai mencolok. “Saya belum pernah mendengar ada laporan pembajakan angkutan umum selama saya menjabat dua tahun terakhir ini,” ujar Mustafa.
Warga asal Probolinggo yang berdomisili di Surabaya, Arif Rizky (30) mengatakan, untuk menuju desanya, ada beberapa lokasi yang dikhawatirkan rawan tindak kejahatan karena minimnya lampu penerang jalan. Dia menyebutkan, mulai dari Bundaran Appollo Sidoarjo sampai Bangil Pasuruan, Ngopak menuju Tongas, Probolinggo, dan kawasan Kraakasan terpantau gelap di malam hari.
Polda Jatim juga menyiapkan 13.982 personel yang ditempatkan di 327 pos pengamanan dan 29 pos pelayanan. Saat ini ada 90 titik yang dianggap rawan kecelakaan dan kemacetan lalu lintas, khususnya di kawasan jalur Pantai Utara (Pantura).
Data Ditlantas Polda Jatim, selama masa angkutan Lebaran 2012 terjadi peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas sebesar 64,77 persen. Angka tersebut di dapat dari 667 kejadian di 2011, menjadi 1.099 kejadian di 2012. Jumlah korban jiwa juga naik dari 94 jiwa di 2011, meningkat 130 jiwa i 2012, sekitar 38,39 persen.