REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pada saat menjelang dan hari H Lebaran jumlah kendaraan yang masuk ke Yogyakarta sekitar 4 juta kendaraan dan sekitar 70 persen didominasi roda dua.
''Lebaran ini ada kenaikan jumlah kendaraan yang masuk ke Yogyakarta sekitar empat persen dibandingkan tahun lalu.Tentu saja hal itu akan menambah kemacetan di Yogyakarta,''kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika DIY Tjipto Haribowo pada wartawan, di Yogyakarta, Jumat (26/7).
Dengan banyaknya kendaraan yang masuk kota Yogyakarta, tentu saja akan menyebabkan kemacetan. Untuk mengatasi kemacetan tersebut pengaturan traffic light sudah tidak mampu lagi. Karena itu akan dikerahkan petugas dari Dishubkominfo dan kepolisian untuk mengatur lalu lintas buka tutup jalan dan diarahkan ke jalur alternatif, kata dia.
Di jalur-jalur alternatif akan dipasang rambu-rambu lalu lintas dan petunjuk arah. Pemasangannya dilakukan pada H-7. Pada saat H+1 sekitar Malioboro akan penuh. Untuk itu akan disiapkan kantong-kantong parkir di sekitar Malioboro seperti Jalan Abu Bakar Ali, Ngabean, Jalan Senopati. Di samping juga akan disiapkan tempat parkir cadangan di Museum Perjuangan dan Stadion Kridosono.
Lebih lanjut Tjipto mengemukakan untuk memantau arus mudik dan arus balik dipasang posko monitoring di terminal, bandara, stasiun, terminal dan empat lokasi (Tempel Kalasan, Piyungan dan Gamping). Selain itu, kata dia menambahkan, telah dipasang CCTV yang ada di sebelas perempatan jalan antara lain: Bandara Maguwo, Babarsari, Janti, Universitas Islam Negeri, Demangan, Gondomanan, Wirobrajan, Titik Nol dan Badran.
Di tempat terpisah berkaitan dengan kesiapan angkutan umum darat di DIY, Ketua Organda (Organisasi Angkutan Darat) DIY Agus Andrianto mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dishubkominfo maupun Pemda DIY. Dia menambahkan, akan disiagakan 650 unit bus pariwisata untuk angkutan cadangan selama arus balik maupun mudik Lebaran 2013.