SMU 28 Bagi Sembako ke 1050 Kaum Dhuafa

Rep: Hannan Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan

Jumat 26 Jul 2013 11:17 WIB

 Operasi sembako murah (ilustrasi). Foto: Antara/Syaiful Arif Operasi sembako murah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PASAR MINGGU --Perilaku baik dan jiwa sosial tentu tidak begitu saja muncul secara tiba-tiba. Melainkan harus dilatih dan diasah, bahkan sedari masa kanak-kanak dan remaja.

Seperti halnya program "Peduli Ramadhan 1434 H" yang digelar siswa SMU 28 Pasar Minggu Jakarta Selatan, Jumat (26/7). Mereka yang masih diusia remaja tersebut ternyata mampu menggelar berbagai acara penyemarak Ramadhan, salah satunya pembagian paket sembako kepada 1050 kaum dhu'afa.

Wakil bidang Humas SMU 28 Pasar Minggu, Drs Haryono MM mengatakan, acara pembagian sembako tersebut merupakan agenda tahunan yang rutin digelar setiap bulan Ramadhan.

Tahun ini sudah memasuki kali ke-14 kegiatan tersebut diselenggarakan. Paket yang dibagikan berjumlah 1050 paket yang berisi kebutuhan pokok. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibanding tahun lalu yang mencapai 1500 paket.

"Alhamdulillah, walau lebih sedikit dari tahun lalu, acara ini bisa kembali dilaksanakan. Hal ini karena gejolak harga barang," terang Haryono kepada Republika.

Ketua Panitia yang juga ketua Rohis SMU 28, Luthfi Adnanta Fauzi mengatakan, Setiap paket sembako berisi minyak goreng, beras, gula, dan tepung. Barang-barang tersebut kumpulkan dari warung.

Setiap paket sembako bernilai Rp 100 ribu. Dananya 100 persen berasal dari patungan para siswa. "setiap kelas kita bebankan mengumpulkan dana Rp 5 juta. Masing-masing kelas ada 50 orang siswa, jadi ada Rp 100 ribu untuk setiap siswa," jelas Luthfi.

Sasarannya, pertama kali diperuntukkan kepada guru atau karyawan yang kita anggap berhak menerima. Selanjutnya diberikan kepada mereka yang membutuhkan di lingkungan sekitar sekolah.

Kaum dhuafa di lingkungan sekolah yang mendapat jatah sembako sebelumnya telah disurvei para siswa. Sebanyak sepuluh orang siswa diturunkan ke lapangan untuk melihat sendiri kondisi mereka yang akan mendapatkan jatah sembako. Selanjutnya, mereka membagikan kupon. "Jadi mereka yang mendapat sembako itu yang membawa kupon," ujar Luthfi.

Sebenarnya, acara penyemarak ramadhan tersebut telah dimulai sejak tanggal 23 Juni lalu. Dalam rangkaian acara, para siswa khususnya kelas 10 diwajibkan mengikuti kegiatan pesantren kilat pada tanggal 23-24 Juli.

Hingga pada hari puncak, Jumat (26/7) digelar acara sehari penuh sampai pukul 19.00 WIB. Dalam acara tersebut digelar Bazar buku yang bekerjasama dengan Gramedia dan Penerbit Republika, pentas seni, dan berbagai lomba.

Dalam lomba, para siswa berkompetisi dalam bidang tahsin Alquran, tahfidz Alquran, Azan, Khaligrafi, cerdas cermat, mading, dan kreasi kerudung. Sedangkan untuk pentas seni Kharisma, panitia mengundang beberapa tim nasyid dari Gradasi dan Awan Nasyid. Selain itu, juga ada bedah buku dan seminar motivasi dari Ahmad Fuadi, penulis buku 5 menara. 

Terpopuler