REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Banyak orang bertanya-tanya, apakah ada media Islam di negara-negara Barat? Bagaimanakah Muslim di Amerika memperoleh berita-berita tentang Islam, terutama pada bulan Ramadhan ini?
Menurut Sensus Agama Amerika tahun 2010 yang diterbitkan tahun lalu, terdapat sekitar 2,6 juta Muslim di Amerika. Jumlah itu meningkat 67 persen setelah peristiwa serangan teroris 11 September 2001. Data terbaru itu mencatat, sebelumnya, pada tahun 2000, jumlah muslim di Amerika hanya satu juta orang.
Bagaimana cara Muslim Amerika memenuhi kebutuhan berita dan informasi mengenai Islam dan Muslim? Ternyata, cukup banyak media yang berorientasi pada Islam dan masalah-masalah Muslim di Amerika, di antaranya, radio online American Muslim 360.
Disingkat AM 360, radio ini menyajikan lebih dari 40 segmen, mulai dari pendidikan, status perempuan, berita-berita mutakir,, acara-acara yang dibawakan oleh D-J Muslim, hingga kajian Alquran.
Radio American-Muslim AM 360 merupakan sarana baru untuk menyebarkan dakwah di kalangan warga Muslim Amerika. Stasiun radio ini menyadari bahwa sebagai warga Amerika, Muslim dengan impian-impian Amerika tiap hari, dan sebagai Muslim, mereka tetap berkewajiban beribadah dan membaca Al Quran, sholat lima waktu dan berpuasa selama bulan Ramadan, serta bekerja dengan damai di dan untuk Amerika.
Kota Chicago juga memiliki sebuah radio yang menyiarkan Talk Show atau Bincang-Bincang Muslim dalam salah satu programnya. Program radio We’re Chicagoland’s Etnic Voice atau WCEV yang mulai mengudara tanggal 1 Oktober 2004 itu, menyajikan berbagai topik untuk acara Bincang-Bincangnya, misalnya baru-baru ini membahas tentang sejarah Alquran. Pada awal Ramadhan lalu, radio ini mengundang salah seorang pimpinan Dewan Penasihat Muslim Amerika, mengenai pentingnya Muslim terlibat dalam pemerintahan.
Sejumlah pakar Islam dari berbagai perguruan tinggi menjadi narasumber Radio Muslim Chicago ini, di antaranya, Syed Hyder dari Loyola University, dan Ghada Talhami dari Lake Forest College, Chicago. Acara Bincang-Bincang yang berlangsung tiap petang selama satu jam, dari pukul 6 sampai 7 malam itu, juga membuka saluran telepon khusus bagi pendengar yang ingin mengajukan pertanyaan kepada narasumber.