REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menyerukan agar tidak ada kekerasan di Ramadhan. "Saya beberapa kali menyerukan agar semua pihak memuliakan dan menghormati Ramadhan sekaligus menjaga jangan sampai ada kekerasan, konflik, perusakan, apalagi tindakan anarkis," katanya, Kamis (25/7).
Ia meminta agar semua pihak tidak melibatkan diri pada tindak kekerasan yang berujung pada konflik. Akan lebih baik jika semuanya menghormati bulan suci sekaligus mencegah tindakan yang tidak semestinya.
Meski tak spesifik menyebut satu kasus, tetapi SBY mengingatkan tindakan kekerasan dan pelanggaran hukum tetap ditegakkan. "Hukum harus ditegakkan karena hanya dengan cara itu akhirnya kita bisa betul-betul memuliakan dan menghormati Ramadhan," katanya.
Menurutnya, masyarakat Indonesia sepatutnya bersyukur karena berada dalam lingkungan yang mendukung iklim beribadah. Hal tersebut berbeda dengan negara lain seperti Mesir atau negara di Timur Tengah yang masih diwarnai bentrokan. "Mari kita jaga keadaan negara kita yang baik seperti in, tidak ada gangguan apa pun," katanya.