REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Untuk antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi masalah kesehatan akibat kedaruratan dan bencana pada saat menjelang, selama dan pasca-Lebaran Idul Fitri 1434 H, di DIY sebanyak 66 Puskesmas dari 121 Puskesmas buka selama 24 jam selama H-7 sampai H+7.

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan DIY Arida Oetami kepada Republika, Kamis (25/7). Di Puskesmas tersebut selain memberikan pelayanan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), juga ditingkatkan kegiatan Surveilens Penyakit Potensi Wabah.

Puskesmas yang buka 24 jam di wilayah DIY adalah: Kabupaten Sleman semua Puskesmas (25 buah), Kota Yogyakarta ada tiga Puskesmas (Mergangsan, Tegalrejo dan Jetis), Kabupaten Bantul 15 Puskesmas (Sanden, Kretek, Pundong, Bambanglipuro, Pandak I, Kasihan I, Imogiri I, Dlingo I, Pleret, Piyungan, Banguntapan II, Sewon I, Pajangan, Sedayu I,Srandakan); Kabupaten Kulonprogo sembilan Puskesmas (Samigaluh I, Galur I, Galur II, Girimulyo II,Temon I,Temon II, Sentolo I, Sentolo II, Kalibawang, Panjatan, dan Gunungkidul 14 Puskesmas (Nglipar I, Patuk I, Rongkop I, Ponjong I, Ponjong II, Panggang II, Tepus I, Tepus II, Semanu I, Semin I, Semin II, Playen I, Girisubo, Ngawen II).

Khusus Puskesmas di kota Yogyakarta yang tidak buka 24 jam, Puskesmas lain buka pada hari cuti pukul 08.00-12.00 WIB. Sedangkan di Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul, Puskemas yang tidak buka 24 jam, akan buka lagi pada jam kerja.

Lebih lanjut dia mengatakan tempat dan teknis pelayanan kesehatan difokuskan pada daerah wisata. Stasiun, Terminal. Jalan risiko tinggi terjadinya kecelakaan. Pelaksanaannya bekerja sama dengan PMI, Pusbankes 118 PERSI DIY dan Polda DIY, Dinas Perhubungan dan Kominfo DIY, Jasa Raharja. Di samping itu juga akan  dilaksanakan P3K Mobile (Pusbankes 118, Polda DIY dan PMI) pada H-3 sampai H +3.