YLKI: Pastikan Armada Angkutan Lebaran Laik Beroperasi

Red: Nidia Zuraya

Rabu 24 Jul 2013 10:54 WIB

Bus angkut pemudik Foto: Republika Bus angkut pemudik

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Barat meminta operator mamastikan armada angkutan umum laik beroperasi saat melayani penumpang pada arus mudik dan balik Lebaran 2013. "Dishub harus memastikan seluruh kendaraan angkutan umum untuk transportasi lebaran mendatang dalam kondisi baik dan laik beroperasi," kata Ketua YLKI Sumbar Dahnil Aswad di Padang, Rabu (24/7).

Dahnil menyampaikan hal ini terkait arus mudik menjelang lebaran dari dan ke Kota Padang, serta sejumlah kota dalam dan luar provinsi melalui jalur darat menggunakan Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) dan AKDP. Ia mengingatkan sejak awal kepada operator armada AKDP/AKAP yang melayani penumpang mudik nanti benar-benar mempersiapkan kendaraan yang laik sehingga dapat terhindar dari hal diluar dugaan selama dalam perjalanan.

Oleh karena itu, harus menjadi perhatian bagi instansi terkait, karena menjelang lebaran lonjakan penumpang bisa meningkat dibandingkan pada bulan biasanya. "Kelaikan operasi armada angkutan lebaran sangat penting jadi perhatian untuk menjada keselamatan penumpang dalam penjalanan hingga sampai tujuaan," ujarnya.

Termasuk armada yang selama ini beroperasi dalam kota misalnya bus kota digunakan saat libur lebaran harus laik beroperasi dan jangan sampai dipaksakan bila tak memungkinkan. Selain itu pengemudi kendaraan jangan mengankut penumpang sampai melebihi kapasitas ditetapkan, karena berisiko terhadap keselamatan penumpang.

"Masyarakat mudik lebaran dengan angkutan umum jangan memaksakan naik ke armada yang sudah penuh, apalagi berdesakan" katanya.

Melalui DPD Organda Sumbar, tambah Dahnil, diharapkan agar perusahaan angkutan melakukan pembinaan terhadap pengemudi atau awak kendaraan umum termasuk kesiapan fisik. Selain itu, pengemudi agar disiplin dalam berlalu lintas dan jangan sampai ugal-ugalan yang akan membuat penumpang khawatir dan cemat atau merasa tidak nyaman.

"Sering prilaku pengemudi yang ugal-ugalan karena ingin mendapatkan penumpang dijalan lebih banyak, akibatnya bisa terjadi kecelakaan atau membuat pengemudi lainnya terpancing pula," katanya.