REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian mengerahkan hampir setengah dari jumlah seluruh anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mengamankan mudik Lebaran tahun 2013. Sama seperti tahun sebelumnya, gelaran pengamanan ini akan digalang dengan sandi operasi ketupat.

Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Ronny F Sompie, 150 ribu dari total anggota Polri sebanyak 400 ribu turun memperkuat operasi ketupat. Operasi ketupat, kata dia, akan masukan pasukan dari seluruh Polda dan dibantu oleh tim Mabes Polri.  “Dimulai H-7 lebaran sampai H+7 operasi ketupat digelar di seluruh daerah baik itu pengamanan mudik maupun wilayah,” ujar dia di Jakarta, Selasa (23/7).

Ronny menjelaskan, dalam satu garis dari barat ke timur, jalur mudik sudah disiapkan. Dimulai dari Provinsi Aceh hingga ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Khusus untuk daerah yang diselimuti hutan seperti Kalimantan, Polda setempat sudah memiliki pemetaannya.

Dia mengatakan, Mabes Polri memberi imbauan agar masyarakat juga ikut menggalang susksesnya Operasi Ketupat tahun ini. Berkendara dengan tertib akan memberikan keamanan kepada diri sendiri dan masyarakat luas. “Penjagaan keamanan wilayah juga bersinergi dengan masyarakat. Mohon agar tetap memastikan kondisi rumah yang ditinggalkan dalam keadaan tidak memicu adanya musibah atau aksi kejahatan lainnya,” kata dia.

Sebelumnya Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Pol Pudji Hartanto, mengatakan 6.800 Polantas dari Mabes Polri akan ikut bersiaga. Ribuan Polantas ini akan memberikan dukungan kepada Polda Jawa Barat (Jabar)sebagai penggelar operasi mudik tersibuk setiap tahunnya. Jalur Pantura, kata dia, akan menjadi foksus perbantuan Mabes Polri bagi Polda Jabar.

“Kami ikut bantu siagakan untuk fokus melayani masyarakat yang akan mudik Ramadhan ini,” ujar dia kemarin. Demi kesuksesan operasi ketupat, Pudji berpesan agar mudik tahun ini masyarakat tidak menggunakan sepeda motor. Dia berujar, sepeda motor riskan terhadap keselamatan pribadi dan orang lain. “Angkutan massal jauh lebih aman ya, hindari motor,” ujar dia.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00