REPUBLIKA.CO.ID, “Kurma, zaitun calamata, dan keju feta,” ujar Yusuf Yaran, seorang warga negara Turki, tentang makanan pembuka puasa di Turki.
Katanya, kebiasaan tersebut cukup berbeda dengan hidangan berbuka di Indonesia yang didominasi penganan manis, seperti kolak dan es buah. Setelah membatalkan puasa dengan kurma, zaitun, atau keju.
Yusuf yang juga executive sous chef Ho tel Shangri-La Jakarta mengatakan, bangsa Turki umumnya menyantap sup hangat. “Sup yang lembut, terasa sangat enak di perut setelah sehari berpuasa,” sambung dia.
Usai menghabiskan sup, baru kemudian hidangan utama keluar. Hidangan utama bisa berupa ikan, ayam, daging sapi, atau domba.
Yusuf menerangkan, hidangan utama akan selalu disantap dengan meze atau salad bagi bangsa Turki. “Makanan panas dari hidangan utama dimakan bersama makanan dingin dari salad,” katanya.
Kebiasaan bersantap bangsa Turki tersebut dibawa Yusuf ke hotel tempatnya bekerja. Sepanjang Ramadhan, Restoran Satoo yang terletak di dekat kolam renang itu menyajikan promosi makanan Turki beserta sejumlah menu Timur Tengah.
Di bagian salad, aneka meze bi sa dicicipi. Selain hummus atau kacang chickpea giling yang sudah populer, tersedia pula saksuka atau terung yang diasap bersama sayuran, muhammara atau paprika dan kacang walnut yang digiling, cerkez taguvu atau dada ayam yang digiling dengan roti dan bawang putih, hingga daun anggur yang digulung dengan kacang pinus dan kismis.
Meze yang tersaji di Satoo, dikatakan Yusuf, merupakan menu wajib di setiap rumah di Turki. Biasanya, minimal terdapat tiga meze setiap kali makan. “Ragam meze mencapai 100 macam,” ujar Yusuf. Dan, seluruh makanan yang tersaji dingin itu selalu diberi tambahan minyak zaitun.
Pilih hummus, saksuka, dan daun anggur gulung sebagai pendamping hidangan utama domba yang dimasak secara slow roast dan disajikan dengan meyhave pilavi atau nasi dengan isi kismis dan kacang pinus.
Daging domba yang lembut itu diberi bumbu daun mint, thyme, kayu manis, serta lada hitam. Aroma rempah yang tajam dari domba sangat sesuai berpadu dengan manisnya kismis di nasi. Meze yang dingin kemudian berguna sebagai penyegar hidangan.
Sejumlah hidangan utama lainnya bisa dipilih, mulai dari shawarma, nasi biryani, kebab, kofta, hingga aneka nasi kebuli. Yusuf menerangkan, kombinasi rasa kuliner Turki tak jauh dari penuh bumbu dan segar.
“Selalu ada da ging berbumbu dengan salad segar, misalnya, potongan bawang merah besar yang diberi taburan sumak atau bumbu dengan rasa gurih asam. Tujuannya, semua untuk menyeimbangkan rasa,” terang Yusuf.