Perbaikan Jalur Alternatif Pantura Minim

Rep: Ita Nina Winarsih, Hafidz Muftisany/ Red: M Irwan Ariefyanto

Selasa 23 Jul 2013 04:15 WIB

Perbaikan Jalan Jalur Pantura Foto: Rusdy Nurdiansyah Perbaikan Jalan Jalur Pantura

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Perbaikan jalur pantai utara (pantura) Jawa hanya tampak di jalan-jalan utama. Jalur alternatif di sekitar pantura masih belum tampak adanya perbaikan pada dua pekan menjelang Idul Fitri. Jalan berlubang dan penerangan yang minim mengancam keselamatan pemudik.

Jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat, menuju Cikamurang kondisinya rusak berat. Meski tergolong jalur alternatif, ruas jalan itu selalu padat oleh pemudik. Bahkan, pemudik asal Jakarta sudah tampak di jalur ini.

Jalur Haurgeulis-Cikamurang yang mengalami kerusakan terdapat di depan pasar dan stasiun sehingga menyebabkan kemacetan. Tidak ada perbaikan jalan di Gantar arah Cikamurang sehingga bagi pengendara roda empat jenis sedan sulit melintas.

Lubang di sepanjang saluran air dari arah Gantar juga membahayakan bagi pemudik roda dua. Parmin, warga di jalur alternatif Cikamurang, mengatakan jalur Gantar-Cikamurang rawan kejahatan pada malam hari karena terbatasnya lampu penerangan. "Petugas kepolisian harus rutin patroli," kata Parmin, Senin (22/7).

Jajaran Polres Purwakarta, Jawa Barat, akan menindak truk-truk yang melintasi jalur mudik. Jika masih ada truk bertonase besar melintasi jalur mudik sepekan sebelum Lebaran, polisi akan membawanya ke polres terdekat. "Pada H-7 kami akan awasi kendaraan truk," ujar Kasat Lantas Polres Purwakarta AKP Wadi Sya'Bani, kemarin.

Mobilitas kendaraan besar itu menjadi salah satu faktor penyumbang kemacetan. Polisi hanya mengizinkan truk pembawa sembako dan bahan bakar minyak (BBM). Polisi sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait kesiapan jalur mudik, seperti penerangan jalan, rambu-rambu, dan jalan raya.

Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, proses perbaikan jalur pantura timur sudah dalam tahap pembetonan mencapai 65 persen dari target 600 meter. Ruas kanan untuk jalur kendaraan dari arah Surabaya ke Semarang sudah dibeton sepanjang 600 meter sehingga pengerjaannya mulai difokuskan untuk sisi kiri.

Kepala Kantor Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Trengguli-Kudus-Pati-Batas Kota Rembang, Suwito, mengatakan khusus untuk sisi kiri baru dikerjakan 320 meter sehingga masih kurang 280 meter serta ada pekerjaan lain yang juga belum selesai. Adapun lebar jalan untuk sisi kanan maupun kiri, kata dia, sekitar 7,5 meter.

Dia mengatakan, perbaikan jalan saat Lebaran belum bisa selesai 100 persen. Meski begitu, kata Suwito, jalur tersebut bisa dilalui pemudik. Pada jalur tersebut akan dibuatkan transisi agar pengendara yang melintasi jalur itu tetap nyaman meskipun ada perbedaan ketinggian karena ada jalan yang belum dibeton.

Anggota Komisi V DPR Yudi Widiana Adia mendesak PT Jasa Marga dan pengelola tol di Pulau Jawa untuk menyelesaikan perbaikan pada H-7 Lebaran. Yudi menilai, hingga saat ini masih banyak perbaikan jalan tol yang belum selesai. "Imbasnya terjadi kemacetan," ujarnya, kemarin.

Di jalur pantura, kata Yudi, mulai dari Cikampek-Cirebon masih banyak terdapat jalan rusak. Kerusakan parah terdapat di hampir dua kilometer sepanjang jalan di kawasan Pemanukan, Indramayu. Selain kondisi jalan berlubang juga banyak jalan yang bergelombang sehingga cukup membahayakan pengendara kendaraan bermotor.

Beberapa titik kondisi jalan rusak sudah mulai terasa selepas pintu keluar Tol Cikampek hingga memasuki kawasan Karawang. Memasuki kawasan Sukamandi, Subang, Jawa Barat, baru tampak di beberapa titik jalan rusak yang sedang diperbaiki dengan betonisasi yang hanya satu jalur digunakan sehingga menimbulkan kemacetan.

Memasuki perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah atau di sekitar Losari hingga Brebes, jalanan kembali terlihat rusak. Malah, Brebes menjadi kota dengan jalanan rusak terparah di antara kota-kota yang dilewati sebelumnya

Terpopuler