REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Trans7 menyikapi teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia terkait acara sahur Opera Van Java. Tayangan sahur berupa lawakan tersebut dinilai KPI mengandung kata-kata kasar dan bernada melecehkan.
Kepala Departemen Mkt. Public Relations Trans7 Anita Wulandari mengatakan, imbauan kritikan, dan teguran adalah hal biasa dalam dunia penyiaran. Tentu saja teguran tersebut disikapi dengan bijak dengan harapan tidak akan terulang dimasa yang akan datang.
"Hal ini biasa, kita biasa menerima kritik dan saran, apalagi dari KPI. Kalau teguran atau himbauan itu kita anggap penting pasti akan kita laksanakan," ujarnya saat dihubungi Republika via telepon, Jumat (19/7).
Anita mengatakan, jika ada imbauan atau teguran tim nya biasa menggelar briefing untuk seluruh staf dan pemainnya. Ia juga meminta para pemain untuk lebih hati-hati, karena acara mereka ditayangkan secara live tanpa melalui proses editing terlebih dahulu.
Jadi, sedikit saja para pemain khilaf atau bahkan tidak sengaja melontarkan kata-kata kasar atau melecehkan, mereka bisa diprotes masyarakat.Mengenai konsep acara, acara Sahurnya OVJ tidak akan berubah konsep. "Konsep acara tidak mungkin diubah, itu sudah bagus. Cuma kita akan lebih mengevaluasi untuk lebih hati-hati," ujarnya.
Seharusnya, disaat-saat yang sakral tersebut, mereka yang beribadah ditemani dengan sajian-sajian yang mendukung ibadah dan ketenangan hati.