Ditegur KPI, Tim Sahur OVJ Akan Lebih Hati-Hati

Rep: Hannan Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan

Jumat 19 Jul 2013 14:22 WIB

Tayangan 'Sahurnya OVJ' di Trans7. Foto: vimeo.com Tayangan 'Sahurnya OVJ' di Trans7.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Trans7 menyikapi teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia terkait acara sahur Opera Van Java. Tayangan sahur berupa lawakan tersebut dinilai KPI mengandung kata-kata kasar dan bernada melecehkan.

Kepala Departemen Mkt. Public Relations Trans7 Anita Wulandari mengatakan, imbauan kritikan, dan teguran adalah hal biasa dalam dunia penyiaran. Tentu saja teguran tersebut disikapi dengan bijak dengan harapan tidak akan terulang dimasa yang akan datang.

"Hal ini biasa, kita biasa menerima kritik dan saran, apalagi dari KPI. Kalau teguran atau himbauan itu kita anggap penting pasti akan kita laksanakan," ujarnya saat dihubungi Republika via telepon, Jumat (19/7).

Anita mengatakan, jika ada imbauan atau teguran tim nya biasa menggelar briefing untuk seluruh staf dan pemainnya. Ia juga meminta para pemain untuk lebih hati-hati, karena acara mereka ditayangkan secara live tanpa melalui  proses editing terlebih dahulu.

Jadi, sedikit saja para pemain khilaf atau bahkan tidak sengaja melontarkan kata-kata kasar atau melecehkan, mereka bisa diprotes masyarakat.Mengenai konsep acara, acara Sahurnya OVJ tidak akan berubah konsep. "Konsep acara tidak mungkin diubah, itu sudah bagus. Cuma kita akan lebih mengevaluasi untuk lebih hati-hati," ujarnya.

Dalam beberapa hadis disebutkan, sepertiga malam merupakan saat dimana hubungan hamba dengan Sang Khaliq begitu dekat. Dalam beberapa hadis Nabawi pun diungkapkan, siapa yang shalat dan bermunajat disepertiga malam terakhir tersebut, niscaya akan diijabah semua permohonannya.

Seharusnya, disaat-saat yang sakral tersebut, mereka yang beribadah ditemani dengan sajian-sajian yang mendukung ibadah dan ketenangan hati.

Terpopuler