REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat yang sering mengirimkan parsel sebagai hadiah untuk kerabat dan kolega saat Hari Raya Idul Fitri, sebaiknya lebih waspada saat membeli parsel tersebut. Karena, parsel sering dijadikan media jual barang sisa yang tak terjual bahkan kadaluarsa.
"Terkadang, parsel dimanfaatkan sebagai ajang cuci gudang," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Ferry Sofwan, kepada wartawan usai sidak persel dan makanan, Jumat (19/7).
Menurut Ferry, produk yang terdapat di dalam parsel terkadang cenderung mendekati kadaluarsa. Karena itu, masyarakat diminta mencermati tanggal kadaluarsa produk di dalam parsel.
Semua jenis makanan, kata dia, perlu diwaspadai seperti makanan ringan, kaleng maupun botolan. Oleh sebab itu, sebaiknya dipilih parsel dengan produk yang sudah dikenal.
"Kalau kadalurasanya 6 bulan keatas masih bisa dikatakan layak, tapi kalau 2 atau 3 bulan terakhir sih terlalu mepet," katanya.
Ferry mengatakan masyarakat pembeli maupun penerima parsel harus sama-sama cermat meneliti keamanan parsel. Sebab, masyarakat akan kesulitan menyampaikan keluhan jika memperoleh parsel yang tak layak.
"Kalau barang dari ritel sih, bisa cepat retur. Tapi, kalau parcel kan lama, jadi harus teliti dari awal," katanya.