Sa'ad bin Abi Waqash, Singa yang Menyembunyikan Kukunya

Red: A.Syalaby Ichsan

Kamis 18 Jul 2013 01:05 WIB

Pasukan Khalid/Ilustrasi Foto: sachrony.wordpress.com Pasukan Khalid/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Empat ribu kaum muslim syahid dalam sehari oleh angkatan perang Persia. Situasi yang tak terkendali dan penghianatan orang-orang Irak terhadap pasukan Muslimin memaksa Amirul Mu'minin Umar Ibnu Khattab memutuskan berangkat sendiri memimpin pasukan di Qadisiyah.

Amirul Mu'minin menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai wakil pemimpin di Madinah. Belum lama berjalan, sebagian anggota rombongan yang diprakarsai Abdurrahman bin Auf mengusulkan agar Amirul Mu'minin kembali ke Madinah.

Terlalu beresiko bagi pemimpin umat Islam berangkat ke medan perang sementara kondisi kaum Muslimin memerlukan banyak arahan.

Akhirnya dikumpulkan sahabat utama dan Amirul Mu'minin bermusyawarah. Amirul Mukminin pun bersepakat untuk kembali ke Madinah. Umar kemudian menanyakan siapa kiranya yang akan berangkat ke Qadisiya dan memimpin pasukan?

Tiba-tiba Abdurrahman bin Auf berseru "Saya telah menemukannya..!" 'Siapa dia?" tanya Umar. "Dialah Singa yang menyembunyikan kukunya, Sa'ad bin Malik az-Zahuri!"

Saad bin Abi Waqash, demikian ia biasa disapa,  memimpin pasukan Muslimin yang dipimpinnya. Tak lama berselang, perjalanan mereka terhadang sungai Tigris yang belum banyak dikenal oleh kaum Muslimin. Bukan mundur dalam jihad, Sa'ad memerintahkan pasukannya untuk menyeberangi sungai. 

Berkatalah ia kepada pasukan, "Bacalah Hasbunallahu wa ni'mal wakiil." kemudian dikerahkan kudanya menerjuni sungai yang diikuti orang-orang setelahnya.

Maka berduyunlah pasukan Muslim menyeberangi sungai. Ketika ada salah seorang prajurit menjatuhkan air minumnya, maka dilandasi semangat fastabiqul khairat, pasukan muslimin berebut mencarikan tempat air itu, dan gentarlah pasukan musuh melihat pemandangan ini.

Salman al-Farisi yang berada dalam pasukan Sa'ad pun takjub dan berkata "Agama islam masih baru, tetapi lautan telah dapat mereka taklukkan, sebagai halnya daratan telah mereka kuasai.

Demi Allah yang nyawa Salman berada di Tangan-Nya, pastilah mereka akan dapat keluar dengan selamat dengan berbondong-bondong sebagaimana mereka memasukinya berbondong-bondong." Dan benarlah perkataan Salman. Mereka pun mengalahkan pasukan Persia dengan gemilang. 

Terpopuler