Mau Digusur, Pelajar Master Tetap Semangat Belajar Bikin Kue

Rep: Alicia Saqina/ Red: A.Syalaby Ichsan

Rabu 17 Jul 2013 16:18 WIB

Suasana belajar di sekolah Bina Insan Mandiri atau Sekolah Master (Masjid Terminal) yang terletak di sisi barat terminal Depok, Jawa barat. Foto: Republika/Agung Supriyanto Suasana belajar di sekolah Bina Insan Mandiri atau Sekolah Master (Masjid Terminal) yang terletak di sisi barat terminal Depok, Jawa barat.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Meski bakal digusur, siswa-siswi Sekolah Masjid Terminal (Master) Depok, Jawa Barat, masih semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Selama Ramadhan kali ini, mereka pun mengikuti  kelas pembuatan aneka kue kering. Terhitung ada 12 anak tingkat SMA Master yang bergabung dalam kelas tersebut.

Selama delapan hari, mereka belajar membuat kue-kue khas Lebaran itu. Kegiatan membuat aneka kue kering khas Hari Raya tersebut, sudah dimulai sejak 10 Juli lalu.

Fasilitator Kelas Kue Kering Master Siti Arwah Nasution mengatakan, kegiatan pembekalan keterampilan membuat kue kering ini, telah dimulai sejak Ramadhan 1433 Hijriah kemarin.

Seharusnya, setidaknya ada 15 siswa Master yang bergabung. Namun dengan 12 orang saja, kelas keterampilan tata boga ini tetap berjalan.

''Kita memberikan keterampilan membuat aneka kue kering pada anak-anak, agar kelak mereka bisa menjadi enterpreneur,'' kata Siti, Rabu (17/7), saat ditemui Republika di ruang praktik kue kering Master, Depok.

Ia menjelaskan, kelas pembuatan Kue Kering ini akan berlangsung selama satu bulan Ramadhan. Targetnya, anak-anak Master mampu menyerap ilmu-ilmu yang diberikan saat praktek di kelas Kue Kering ini, sehingga ke depan mereka bisa berwirausaha sendiri.

Siti menerangkan, kelas Kue Kering berlangsung dari Senin sampai Sabtu. Waktunya, dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. ''Anak-anak yang berminat bergabung, harus berkomitmen dan kita berikan pengertian,'' ucapnya.

Anak-anak kelas kue kering Master berharap, kue-kue kering buatan mereka akan laris manis terjual di masyarakat. Sebab, dengan terjualnya karya yang dibuat, tentu mereka akan merasa senang.

Sebelumnya, Ketua Yayasan Bina Insan Mandiri yang merupakan pengelola Master, Nurrohim menjelaskan, sebagian lahan sekolah akan digusur karena ijin hak pakai lahan terminal yang sudah habis. Menurutnya, mereka sudah harus pindah usai lebaran.

 

 

Terpopuler