REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau mengimbau agar umat Muslim berhati-hati terhadap ustaz palsu yang berkeliaran pada bulan Ramadhan di Kota Pekanbaru. Mereka mengincar uang jamaah masjid.
"Mengaku-ngaku ustaz padahal bukan dan motifnya mencari uang, itu bisa disebut ustaz palsu," kata Ketua MUI Riau, H Mahdini, di Pekanbaru, Selasa.
Kota Pekanbaru memiliki tradisi penceramah atau ustaz keliling ke setiap masjid untuk memberi siraman rohani. Hal itu muncul untuk mengantisipasi kesulitan mencari penceramah selama Ramadhan.
Mahdini mengatakan setiap ustaz yang memberi ceramah Ramadhan harus terdaftar di organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Majelis Dakwah Indonesia (MDI).
"Jangan sampai Ramadhan ini disalahgunakan orang tertentu untuk melakukan penipuan," katanya.