Bagi Muslim Texas, Ramadhan Saatnya Berbagi

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mansyur Faqih

Rabu 17 Jul 2013 05:19 WIB

Suasana berbagi saat Ramadhan di San Antonio, Texas, Amerika Serikat Foto: On Islam Suasana berbagi saat Ramadhan di San Antonio, Texas, Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, SAN ANTONIO -- Geliat kebajikan di Ramadan menjadi tontonan di mata dunia. Serentak, Muslim sejagat memberikan gambaran tentang Islam sebagai agama yang tidak egois. Di San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS), sekelompok mahasiswa Muslim rajin menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang keimanan mereka. Kampanye sosial itu rutin menjadi kegiatan sehari-hari sepanjang Ramadan. 

Direktur Education and Civic Center (MCECC) Sakib Shaikh mengatakan, diskusi keagaman lintas keimanan menjadi tema serius setelah para relawan duduk bersila untuk berbuka bersama dengan siapa saja. Masyarakat mayoritas pun mendukung keterbukaan itu. 

Starlisa Leonard, seorang mahasiswi non-muslim menyatakan, Ramadan menjadi satu contoh kebajikan orang-orang yang beradab dan beragama. Ramadan, kata Leonard semacam kesempatan baru untuk memahami Islam lebih luas.

San Antonio Express News menuliskan rutinitas MCECC saat Ramadan adalah kepedulian masyarakat Muslim terhadap kelompok marjinal. Sekira 50 relawan Muslim tidak bergaji mendatangi setiap ruang-ruang kumuh dan berbahaya untuk sekadar memberi makan.

"Meski pun yang tampak kami yang melayani orang-orang miskin. Tapi sebenarnya, mereka (orang-orang) miskin yang memberi kami kesempatan untuk berbuat (kebajikan). Kami bersyukur untuk itu," kata Sahikh, seperti dilansir On Islam, Senin (16/7).

Pada kesempatan lain, iftar atau buka bersama juga menjadi momen yang dinanti-nanti. Tidak saja bagi mahasiswa Muslim yang sedang berpuasa. Kelompok tunawisma di San Antonio, Haven for Hope, menanti-nanti waktu istimewa itu untuk keakraban yang lebih bersama kelompok Muslim.

Di tempat itu, MCECC bekerja sama dengan Muslim Cultural Heritage Society. Keduanya merupakan organisasi ke-Islaman yang gandrung memperbaiki stigma negatif tentang Islam di pusat-pusat kota Texas. Saat ini, terdapat 300 tunawisma di Haven for Hope menyambut kehadiran mereka.

"Kamu hanya mendengar orang-orang bicara bahwa Islam adalah agama yang buruk dan aneh. Tapi itu salah, itu tidak benar," kata seorang anggota Haven for Hope, Linda Downs, Ahad (14/7).

"Kami berada pada waktu yang paling buruk dalam hidup kita. Mereka (Muslim) menyentuh kami dengan prilaku yang tidak egois dan saling berbagi selama sebulan penuh. Itu malah membuat hati kami yang kenyang," sambung dia.

Terpopuler