REPUBLIKA.CO.ID, PATNA -- Suasana prihatin mengiringi pelaksanaan Ramadhan di Patna, India. Umat Islam menjadi korban banjir.
Sejak kemarin, negara bagian Bihar dilanda banjir. Sedikitnya enam distrik yang mengalami dampak banjir terparah dengan korban mengungsi mencapai 8.000 dan tewas 13 orang. Yang memprihatinkan, akibat sarana infrastruktur yang rusak membuat bantuan tak jua datang.
"Puasa semakin berat ketika anda tidak tahu kapan bantuan itu tiba," ungkap Ahmad, warga Bahadurganj, Distrik Kishanganj, seperti dikutip onislam.net, Selasa (16/7).
Ahmad terpaksa mengungsi bersama istri dan empat anaknya di gedung sekolah. Di sana, ia mengungsi bersama puluhan tetangganya. "Karena darurat, ya, terpaksa kami makan Chura Gur (campuran beras dan gula merah yang ditumbuk)," kata Ahmad.
Manzar Alam, korban banjir lainnya, mengatakan musibah banjir merupakan cobaan bagi umat Islam yang tengah berpuasa. Dalam situasi ini, tidak ada yang bisa dikonsumsi. "Ini tantangan bagi kami, umat Islam," katanya.
Anggota kongres, Ishararul Haque mendesak pemerintah agar segera menyalurkan bantuan. "Ini waktu yang sulit bagi Muslim. Pemerintah harus melihat situasi ini," ujarnya.