REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suasana Ramadhan terasa di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Jakarta pusat. Bahkan, sejak malam pertama atau jelang 1 Ramadhan 1434 Hijriah, jamaah sudah memutuskan untuk menunaikan iktikaf di sini.
Seperti yang dilakukan oleh jamaah asal Bojongsari Depok, Jawa Barat, Desmawati. Desmawati mengatakan, memang sudah merencanakan, Ramadhan kali ini akan melakukan iktikaf di MASK. Menurutnya, dibanding dengan masjid-masjid besar lainnya di Ibu Kota, MASK merupakan masjid yang sesuai dengan pilihannya.
''Saya bahkan sudah menginap di sini sejak tarawih malam pertama,'' kata Desma kepada Republika, Ahad (14/7) siang, saat di temui di-hall MASK, sebelum menunaikan shalat Zhuhur. Sehingga, total hingga Ahad (14/7) malam, Desma sudah enam malam itikaf di MASK.
Wanita yang memakai gamis jingga pekat ini menjelaskan, bahkan berniat untuk melakukan iktikaf di MASK selama sebulan penuh. Desma berniat, akan menginap di MASK hingga Idul Fitri menjelang.
''Ya, niatnya seperti itu. Tapi, pastinya saya akan pulang, jika pakaian nginap saya sudah habis,'' katanya. Desma sudah selama lima malam mabit di MASK ini dan selalu menanyakan kabar keluarganya yang tinggal di Depok.
Desma beralasan, melakukan iktikaf karena saat menjalankan ibadah Ramadhan di masjid ini, sangat lah tenang. Fasilitas yang diberikan panitia Ramadhan MASK bagi jamaah yang beribadah pun, dirasakan Desma begitu maksimal. ''Di sini, kita beribadahnya khusyuk,'' ujar wanita yang berwirausaha itu.
Tambahnya, bahkan jamaah wanita yang beritikaf bersamanya sejak Ramadhan malam pertama, kurang lebih berjumlah 60 orang.
Niatnya beritikaf di MASK selama 30 malam penuh itu, bukan tanpa alasan. Desma menerangkan, aktivitasnya sehari-hari berdagang di bulan-bulan biasa, mendorongnya untuk beribadah secara sempurna dan maksimal di Ramadhan kali ini.
''Anak-anak pun sudah besar dan berkeluarga, jadi saya beribadah pun mereka sudah bisa ditinggal,'' ujarnya dengan suara yang sudah terlatih bacaan Al quran.