Nyam, Mi yang Laris Manis Saat Puasa

Red: Endah Hapsari

Senin 15 Jul 2013 04:07 WIB

Olahan mi/ilustrasi Foto: wolfson.cam.ac.uk Olahan mi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR---Produsen mie glosor asal Kota Bogor kebanjiran pesanan selama bulan Ramadhan.

"Pada hari-hari biasa kami hanya memproduksi tiga ton mie glosor. Selama Ramadhan ini permintaan meningkat menjadi 12 ton," kata Kuswandi selaku kepala pekerja di pabrik pembuatan mie glosor.

Pabrik mie glosor asal Kota Bogor ini berada di Kampung Pancasan, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Mereka sudah beroperasi selama 20 tahun lebih. Pabrik ini menjadi salah satu produsen mie kuning dan mie glosor di Kota Bogor. Mie yang diproduksi di pabrik ini dipasok ke seluruh pasar tradisional di Kota Bogor, Kabupaten dan Cianjur.

Menurut Kuswandi (41) yang sudah 15 tahun bekerja sebagai pembuat mie di pabrik tersebut, mie glosor diproduksi setiap hari. Namun, hanya pada saat Ramadhan permintaan akan mie tersebut meningkat. "Mie glosor yang sudah matang hanya dijual pada saat Ramadhan," katanya.

Meningkatnya permintaan, kata Kuswandi, membuat pihaknya harus bekerja ekstra selama 24 jam. Untuk memperlancar proses produksi, pihak pabrik membagi pekerja dalam dua shift. "Biasanya satu hari itu ada delapan pekerja, sekarang karena permintaan meningkat jadi ada dua shift, pagi dan malam, satu shift delapan orang," katanya.

Sementara itu, harga jual mie glosor di tingkat produsen relatif murah dibanding yang dijual di pasar. Karena akan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) harga mie ini juga mengalami kenaikan sebesar Rp 500 per kg. "Kalau dulu dari pabrik kita jual Rp 3.000, sekarang Rp 3.500 per kg," katanya.

Terpopuler