REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panggung di depan Mesjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur masih lengang, Sabtu (13/7) sore menjelang waktu berbuka. Sementara anak-anak berpakaian muslim memenuhi kursi di depannya.
Kerudung-kerudung putih para anak perempuan itu dibiarkan memamerkan sedikit poni di dahi. Sementara anak laki-lakinya memain-mainkan kopiah yang melekat di kepalanya. Mata mereka tertuju ke sana kemari.
Anak-anak yang tak betah duduk tampak berkeliling dan berlari-larian. Tak mengindahkan ucapan orang tua yang melarang mereka bergerak terlalu agresif di tanah basah sehabis hujan di pelataran Mesjid.
Mereka menunggu kehadiran seorang pendongeng yang akan melantunkan cerita di hadapan mereka. ''Kak Awaamm!'' teriak mereka. Tak ada tanda-tanda kemunculan orang yang mereka panggil itu. Kemudia mereka kembali memanggil lebih keras. ''Kak Awaam!!''
Tiba-tiba, seorang pria berbaju oranye bercelana panjang putih muncul dari balik panggung. Ia memakai topi dan berkacamata berbingkai putih. Senyum mengembang di wajahnya sambil berjalan santai ke atas panggung. Pria yang dipanggil kak awam itu kemudian menyapa anak-anak yang sudah hampir bosan duduk.
''Siapa di sini yang mau dengar dongeng?,'' kata dia memulai. Kemudian ia mulai memainkan kepiawaiannya menarik perhatian anak-anak. Bertanya siapa yang paling hebat dalam menyambut salam. Mereka kemudian berlomba-lomba mengeraskan suara.
Diluar dugaan, anak-anak yang tadinya terlihat tak tertarik mulai tertawa-tawa melihat tingkah polah pria itu. Kak Awam menirukan banyak suara binatang yang membuat anak-anak terpukau. ''Ih kok bisa ya,'' ujar Rendi salah satu anak yang hadir setelah melihat Kak Awam menirukan suara gajah, ayam, monyet, kucing dan lain-lainnya.
Kak Awam kemudian mulai bercerita. Dengan segala macam suara yang ia keluarkan dari mulutnya, karakter anak perempuan bernama Sumi ia paparkan dengan kocak. ''Sumi itu anak soleha yang selalu mengingat Allah,'' ucap Kak Awam dengan suara jenaka.
Kak Awam menceritakan Sumi yang cacat tapi tetap bersyukur pada Allah. Cerita itu dibumbui imajinasi ketika Sumi bertemu dengan jin yang akan mengabulkan semua permintaannya. ''Tapi Sumi menolak karena Allah melarang kita untuk menyembah selain Allah,'' katanya.
Kak Awam bernyanyi juga diikuti oleh anak-anak dan bertepuk-tepuk tangan. Mereka mengikuti pria pendongeng yang terus mengajak mereka berteriak dan bergerak. Anak-anak itu tampak tertawa melihat Kak Awam bertingkah sebagai anak perempuan.
Kegiatan mendongeng ini merupakan salah satu rangkaian acara Republika Ramadhan Fair di Mesjid At-Tin yang berlangsung sejak 12-21 Juli 2013. Anak-anak yang mendengarkan cerita kak Awam merupakan rombongan anak-anak yatim dan pengunjung RRF.
Meski diguyur hujan di luar tenda, Rendi mengaku terhibur dengan penampilan pria bernama asli Mochammad Awam Prakoso ini. ''keren, bisa suara-suara binatang, pesawat, lucu juga, ceritanya bagus juga,'' kata anak yang berumur 10 tahun ini.