REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Harga buah jeruk terus mengalami penurunan yang menyebakan keuntungan pedagang merosot tajam Rp 17 ribu per kilogram. Harga per petinya yang tadinya Rp 300 ribu sekarang menjadi Rp 170 ribu per peti.
Padahal sejumlah buah lainnya seperti melon, timun suri dan blewah terus mengalami kenaikan harga bahkan penjualan terus meningkat. Puluhan peti berisi jeruh masih terlihat menumpuk pada pedagang jeruk di Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
Pedagang nya pun terlihat duduk tidak melayani pembeli seperti pedagang buah lainnya. Saat melihat pedagang disekelilingnya, buah melon terlihat tinggal sedikit begitu pula pedagang semangka dan buah lainnya. Tidak terlihat aktivitas penawaran antara pedagang jeruk dengan pembeli hingga Jumat (12/7) siang.
Aan (43) salah seorang pedagang grosi buah jeruk mengaku sejak memasuki bulan Ramadhan penjualan jeruk terus turun begitupula dengan harganya. "Sudah tiga hari sepi pembeli, harganya saja terus merosot. Biasanya satu truk habis setiap hari, sekarang hanya laku 5-6 peti," katanya, Jumat (12/7).
Dia mengatakan harga jeruk saat ini menurun jadi Rp 17 ribu per kilogram. Selain itu, harga yang tadinya Rp 300 ribu per peti sekarang hanya menjadi Rp 170 ribu per petinya.
Aan mengatakan setiap hari memasok satu truk buah jeruk mencapai lima sampai enam ton. Sebenarnya untuk pasokan saat ini terus lancar bahkan selalu ada setiap hari. Hanya saja dari segi penjualan terus menurun sejak datangnya awal puasa.
"Hanya jeruk yang penjualannya lesu, buah lain pada naik, melon tuh yang paling laku," tuturnya.
Imbas dari merosotnya penjualan tersebut membuat pendapatan Aan menurun hingga 60 persen setiap harinya. Ia pun memaklumi hal tersebut karena untuk penjualan jeruk terkadang bisa tiba-tiba ramai maupun sebaliknya. Aan pun berharap menjelang pertengahan Ramadhan penjualan jeruk bisa meningkat seperti buah lainnya.