REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar penyakit hati, Rino A Gani, mengatakan penderita hepatitis dalam kondisi tertentu dapat tetap berpuasa selama Ramadhan. Namun, hal itu tidak dianjurkan jika kondisi hatinya sudah terlampau rusak.
"Untuk menentukan bisa berpuasa atau tidaknya, penderita hepatitis sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Tidak tertutup kemungkinan penderita sakit hati untuk bisa berpuasa," kata Rino yang merupakan Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat.
Puasa memang dapat menurunkan berat badan. Tapi, Rino mengatakan hal itu tidak akan berpengaruh terhadap kesehatan bagi mereka yang kondisi hatinya masih baik.
"Bahkan, dalam beberapa kondisi, penurunan berat badan ini baik. Misalnya pada penderita hepatitis C yang mengalami kegemukan,'' katanya. ''Kelebihan berat badan akan mempersulit kesembuhan. Jika berat badannya ideal, maka itu akan mempermudah kesembuhannya.''
Untuk memperlancar ibadah puasa, Rino mengingatkan untuk selalu melaksanakan pola hidup sehat. Penderita hepatitis juga diingatkan pantangan untuk tidak makan makanan berlemak dan mengonsumsi alkohol.
Hepatitis atau sering disebut penyakit hati merupakan penyebab kematian terbanyak ranking kedua dalam kelompok penyakit infeksi. Hepatitis merupakan masalah kesehatan yang penting karena gejala awalnya yang tidak spesifik menyebabkan penyakit ini sulit terdeteksi.