Masjid Raya Bogor Gelar Pesantren Kilat Ramadhan

Red: Heri Ruslan

Jumat 12 Jul 2013 11:18 WIB

Masjid Raya Bogor. Masjid Raya Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dewan Kemakmuran Mesjid Raya Bogor menggelar pesantren kilat Ramadhan "Gerakan Cinta Alquran" khusus bagi pelajar seluruh SMA dan SMK di Kota Bogor, Jawa Barat.

"Pesantren kilat ini akan dilaksanakan selama empat hari yakni mulai 22 Juli hingga 25 Juli mendatang," kata Ketua Bidang Da'wah DKM Mesjid Raya Bogor Maryadi Efendi di Bogor, Jumat.

Maryadi menjelaskan kegiatan pesantren kilat Ramadhan ini gratis untuk seluruh pelajar SMA dan SMK yang ingin mengikutinya.

Kegiatan pesantren kilat akan berlangsung di Mesjid Raya Bogor, pelaksanaannya dilangsungkan dari pagi 08.00 WIB hingga masuk waktu Dzuhur yakni 11.30 WIB.

DKM Mesjid Raya Bogor mendatangkan tenaga pengajar dari Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid (BKPRM) yang akan memberikan pendidikan membaca Alquran yang benar serta memahami makna di dalam kita suci tersebut.

"Siswa akan diajarkan cara membaca Alquran yang baik dan benar, madruzul huruf, memahami sifat-sifat huruf dan semoga dapat menghafal Alquran selama Ramadhan," katanya.

Dikatakannya DKM Mesjid Raya Bogor telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama setempat dalam menyelenggarakan pesantren kilat Ramadhan tersebut.

Setiap sekolah diminta mengirimkan lima hingga 10 siswanya untuk mengikuti kegiatan kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan tersebut.

Maryadi menjelaskan, tahun ini DKM Mesjid Raya Bogor mengambil tema pesantren kilat "Gerakan Cinta Alquran" dalam rangka menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap kita suci umat Islam Alquran.

"Dengan memahami isi Alquran, pelajar dapat mencerminkan akhlak Alquran sesuai yang dipedomani Rasulullah SAW," katanya.

Maryadi menambahkan, pihaknya sengaja menggelar Pesantren Kilat Ramadhan di hari ke 10 Ramadhan sebagai tujuan untuk mengoptimalkan ibadah para remaja di hari terakhir Ramadhan serta tetap membuat mesjid ramai di hari-hari akhir.

"Kebiasaan kita itu, di hari ke 10 masyarakat sudah mulai sepi mendatangi mesjid. Mereka lebih fokus pada urusan duniawi, sibuk menyiapkan Ramadhan. Kami ingin menyemarakkan hari ke 10 Ramadhan agar tetap beribadah," katanya.

Terpopuler