REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Memasuki hari ketiga bulan suci, Rumah Sakit Qatar mulai menerima laporan banyaknya pasien menderita sakit perut serius. Di RS Al-Ahli, dua hari terakhir menerima 10-15 pasien dengan keluhan yang sama.
"Kebanyakan pasien menderita gasitris," ungkap staf medis RS Al-Ahli, seperti dikutip Arabian Business, Jumat (12/7).
Ia menjelaskan, biasanya pasien yang datang pada pukul 8-8.30 waktu setempat dengan sakit lambung parah dan muntah berulang.
Mereka tidak bisa berhenti muntah tanpa obat karena ada peradangan pada mukosa lambung. "Mereka yang sakit diberikan resep khusus, termasuk pengulang rasa sakit dan anti-inflamasi," kata dia.
Tahun lalu, lebih dari 100 orang terpaksa dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) karena sakit perut setelah puasa pertama. Kebanyakan pasien juga mengalami dehidrasi dan masalah ginjal.
"Biasanya kalau musim panas, kami banyak menerima pasien gastroenteritis. Ini terjadi karena pola makan berlebihan disertai bakteri," kata Warda Ali Al-Sadd, konsultan Kepala Departemen Darurat di Hamad Medical Corporation (HMC). Selain itu, kata dia, banyak pasien datang mengeluhkan dehidrasi dan ginjal nyeri.
Tahun 2011 silam, HMC mencatat lebih dari 7.700 kasus terkait puasa ketika memasuki pekan pertama Ramadhan. Makan berlebihan dan cuaca panas jadi faktor penyebab.