Suhu di UEA Capai 51 Derajat

Rep: Bambang Noroyono/ Red: A.Syalaby Ichsan

Jumat 12 Jul 2013 05:34 WIB

Gurun pasir (ilustrasi) Foto: .free-extras. Gurun pasir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Ramadhan tahun ini menjadi bulan puasa yang cukup menantang bagi Muslim di negara-negara Teluk. Sebab, kawasan timur tengah sedang mengalami musim panas dengan suhu bisa mencapai lebih dari 50 derajat Celsius. 

Badan Meteorologi dan Seismologi Nasional Uni Emirat Arab (NCMS) mengatakan, Provinsi Umm al-Zummool adalah tempat terpanas di negara itu. Di wilayah selatan Kota al-Ain itu, suhu per hari mendekati 51 derajat Celsius. 

Situasi yang sama juga terjadi di sejumlah daerah. Pada Selasa (9/7) siang kemarin, temperatur mencapai 49,1 derajat Celsius di Falaj Al Mulla, 48,5 derajat Celsius di Al Ain, 48,3 derajat Celsius di Dubas, 47 derajat Celsius di Ras Al Khaimah, 45 derajat Celsius di Umm Al Quwain, dan 44 derajat Celsius di Sharjah dan Abu Dhabi.

''Mereka yang berpuasa sambil bekerja di lapangan harus mengambil banyak kemudahan dan perawatan. Begitu pula anak-anak yang bermain,'' kata pakar meteorologi setempat, seperti dilansir Gulf News, Rabu (10/7). 

Suhu panas sepertinya belum mencapai puncak. NCMS meyakini cuaca panas akan terus memanggang tanah Arab sampai Agustus mendatang. Musim panas juga membuat waktu siang di kawasan itu menjadi lebih lama. Rata-rata mencapai 15 jam. Ini membuat waktu berbuka lebih lama.

Sedangkan di belahan bumi lain, musim panas juga memengaruhi Muslim di Uni Eropa. Di Jerman, waktu siang hari mencapai 18 jam. Sedangkan di Swedia, Denmark, dan Finlandia, Muslim harus menunggu waktu berbuka hingga 20 jam. 

Terpopuler