REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan tidak menyulutkan semangaat atlet untuk tetap berlatih seperti biasanya. Apalagi dalam waktu dekat, atlet akan dihadapkan pada dua event besar yakni Islamic Solidarity Games (ISG) III dan Sea Games XVIII. 

Salah satu atlet yang sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti dua event tersebut yakni Eko Yuli Irawan. Lifter berusia 23 tahun tersebut mengaku bulan puasa tidak menganggu pola latihan yang diterapkan oleh pelatih di pelatnas.

Dia tetap menjalani latihan dua kali sehari yakni pada pagi hari mulai pukul 07.00-10.00 WIB dan sore hari pada pukul 15.00-16.00 WIB. "Saya tetap ikut program latihan yang sama seperti hari biasanya," kata Eko kepada Republika, Kamis (11/7).

Tidak ada nutrisi khusus yang dia konsumsi selama Ramadhan. Eko tetap meminum multivitamin yang seperti biasanya. Selain itu, ketika sahur pun tidak ada menu makanan khusus yang disiapkan, semuanya sama seperti hari biasa. 

Eko yang memenangkan medali perunggu di Olimpiade London 2012 lalu itu mengaku tidak merasakan perbedaan yang cukup jauh ketika Ramadhan dan hari biasa. Lifter asal Lampung tersebut sudah biasa menjalani diet sehingga dia tidak merasa terbebani dengan puasa Ramadhan.  

Sementara itu, dokter spesialis nutrisi atlet Leana Suniar mengatakan, tidak masalah atlet tetap menjalani latihan selama berpuasa. Biasanya setiap memasuki Ramadhan sejumlah cabang olahraga mengurangi porsi latihannya untuk menjaga kondisi atlet. 

Banyaknya pengurangan porsi latihan tergantung dari cabang olahraga yang bersangkutan. Saat sahur, penting bagi atlet untuk mengkonsumsi makanan yang komposisinya disesuaikan, karena ini akan menjadi energi selama satu hari menjalani latihan.

"Untuk komposisi karbohidrat, protein, dan lemak biasanya atlet sudah bisa mengatur sendiri," ujar Leana. Selain itu, atlet juga harus memperbanyak minum air putih ketika sahur. Konsumsi vitamin juga sangat diperlukan untuk menjaga stamina atlet agar tetap bugar.