REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menjelang berbuka puasa, Pasar Benhil menjadi tempat yang cocok untuk mencari makanan dan minuman di waktu berbuka.
Tepat di depan Pasar Benhil terdapat Bazar Ramadhan. Berbagai macam makanan khas Indonesia dapat di temukan di sini. Mulai dari makanan pembuka atau Takjil seperti kue-kue kering, kolak pisang, lemang hingga makanan berat untuk lauk pauk seperti ayam bakar, ikan bakar, gulai kakap dan masih banyak lagi.
Pedagang yang berjualan di Bazar Ramadhan ini sudah menyiapkan segala halnya untuk dijual, bahkan hingga sepekan sebelum bulan Ramadhan datang.
Ani adalah salah satu pedagang yang berjualan di Bazar Ramadhan ini. Ibu ini sudah mempersiapkan bahan-bahan dagannya satu minggu sebelumnya.“Persiapan yang saya lakukan untuk berjualan disini itu sekitar satu minggu”, ujar Ani, saat di temui RoL, di Jakarta, Rabu(10/7)
Berbagai kue kering dan basah di jual oleh Ibu Ani dengan harga yang sama. 1 buah kue kering seharga Rp 2.500. Tidak ketinggalan, makanan manis pembuka puasa seperti kolak ubi dan pisang, lemang dan bahkan makanan khas padang seperti bubur kampiun pun menjadi pilihan utama oleh pembeli.
Makanan tersebut semuanya di jual dengan harga yang sama, yaitu Rp 8.000 untuk 1 gelas plastik. Dia pun mengatakan bahwa dia berjualan di Bazar Ramadhan ini dibantu oleh saudara dan keponakannya. Banyaknya pembeli memang membuat Ani butuh tenaga lebih.
Meski demikian, Ani masih sangat kerepotan pembeli sungguh membludak. Apalagi jika menjelang Maghrib, pembeli yang datang semakin banyak dan jalan pun semakin padat.
Ditambah, pembeli yang memberikan uang dengan nilai yang besar, namun Ibu Ani tidak memiliki uang dengan nilai yang kecil untuk mengembalikan kembaliannya kepada si pembeli. Maka ia harus menukarkannya dengan pedagang yang lain terlebih dahulu.
Ani berkisah, sudah lebih dari 10 tahun berjualan di Pasar Benhil ini, bahkan sebelum adanya Bazar Ramadhan. Dia biasa berpindah-pindah tempat sebelum akhirnya menetap di Senen, Jakarta Pusat.
Jika pada bulan-bulan biasa, Ani biasanya berjualan di kawasan Senen. Namun, jualannya tidak beraneka ragam seperti saat sedang berjualan di Bazar Ramadhan, tetapi hanya berjualan lemang saja.
“Khusus di bulan Ramadhan ini saya menjual beraneka makanan, tapi kalo (Ramadhan) udah selesai saya jualan lemang aja di Senen”, tambahnya
Ramainya orang yang membeli makanan dan minuman pada saat Ramadhan menjadi alasan Ani kembali ke Pasar Benhil ini untuk berjualan. Di tambah, kawasan ini dekat dengan gedung-gedung perkantoran.
Dia juga mengakui kalau omset penjualan naik dan perharinya bisa mencapai Rp 3 juta rupiah. Berbeda pada hari-hari biasa yang hanya mencapai Rp 1 juta rupiah.
Mengingat pada tahun lalu yang biasanya dagangan Ibu Ani habis sebelum maghrib, namun jika dagangan masih tetap ada pada saat azan Maghrib berkumandang, dia akan tetap menutup dagangannya. “Kita jualan sampe maghrib aja, abis ga abis kita udah harus kelar”, tutupnya.